JAKARTA, KOMPAS — Festival Nakama digelar di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, pada 2-3 September. Festival kebudayaan dan kuliner Jepang terbesar pertama di Indonesia itu akan diadakan setiap tahun.
Mario Giovanni, Marketing Communication Executive Nakama, mengatakan, acara ini baru pertama kali diadakan di Indonesia. ”Nakama terdiri atas tiga segmen. Nami atau ombak, kaho atau keberuntungan, dan machi atau kota. Kegiatan dari nami akan fokus pada konser, kaho pada fanmeeting, dan machi pada festival,” tutur Mario, Sabtu (2/9).
Pada tahun ini, baru festival machi yang digelar. Hal itu disengaja sebagai langkah bertahap dari pihak manajemen untuk mengenalkan Nakama kepada masyarakat. Festival machi kali ini terdiri atas beberapa acara, seperti pertunjukan musik tradisional, bela diri, permainan tradisional, tur rumah hantu, pembahasan anime dan manga, serta penampilan beberapa grup musik. Grup musik Do As Infinity asal Jepang akan menutup festival besok.
Menurut rencana, pada tahun 2018 akan digelar nami dan kaho. Tahun 2019 baru akan digelar nami, kaho, dan machi secara keseluruhan.
”Festival ini mendapat respons yang lumayan bagus. Tetapi, karena komunitas Jepang di Indonesia biasanya gratis, tantangan kami sekarang adalah penjualan tiket,” kata Mario.
Penjualan tiket dilakukan karena pihak manajemen mengundang grup-grup musik yang antara lain berasal dari Jepang. Tiket dibanderol dengan harga Rp 165.000 per orang untuk satu hari atau Rp 300.000 per orang untuk dua hari.
Ayu (25), penjaga stan Conan Fans Club Regional Jakarta, terlihat bersemangat dengan acara ini. Dia memakai kostum karakter salah seorang karakter dari manga Detektif Conan.
”Sejak kecil saya suka baca komik. Saat saya suka dengan sebuah karakter, maka saya ingin menjadi karakter itu. Ada kenikmatan sendiri main cosplay. Jadi, saya senang ikut acara-acara Jepang seperti ini,” ujar Ayu. (DD13)