Tawuran Antargang di Kampung Rawa Membuat Warga Jenuh dan Resah
Oleh
DD15
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Suasana aman dirasakan di Kelurahan Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, setelah sepuluh tersangka tawuran yang terjadi pada Jumat (1/9) ditangkap oleh polisi. Namun, warga tidak yakin penangkapan sepuluh tersangka tersebut akan menghilangkan tawuran yang sudah mengakar di Kampung Rawa.
Kampung rawa merupakan daerah yang terkenal sering terjadi tawuran pemuda antargang. Tawuran yang terjadi melibatkan warga RW 04 (Gang Lepoy) dengan warga RW 07 (Gang Buntu), Kelurahan Kampung Rawa. Tawuran dipicu dari pelemparan dan perusakan pagar di Gang Lepoy yang dilakukan oleh pemuda Gang Buntu.
Dua hari setelah tawuran tersebut, polisi menetapkan 12 tersangka, 10 tersangka telah ditangkap, 2 sisanya masih buron. Mayoritas pelaku merupakan pemuda berusia 26 tahun kebawah. Salah satu diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. (Kompas, 4/9)
Menurut Muji (61), salah satu warga Gang Buntu, warga sudah bosan melihat tawuran yang sering terjadi. “Bulan Juli akhir sempat agak tenang, tiba-tiba saat Idul Adha tawuran terjadi lagi. Jenuh dan membuat resah warga,“ ujarnya.
Muji sudah tinggal di Kampung Rawa selama 40 tahun lebih. Menurutnya, tawuran yang melibatkan pemuda Kampung Rawa baru terjadi beberapa tahun yang lalu. Ia tidak mengetahui pasti alasan terjadinya tawuran.
“Sekarang mungkin masih aman, karena kemarin polisi baru menangkap pelaku. Tetapi mungkin nanti tawuran akan terjadi lagi. Entah di RW sini maupun di RW lain,” tutur Muji.
Kepala Polsek Johar Baru Komisi Polisi Maruhum Nababan mengatakan, peran orang tua dan lingkungan di Kampung Rawa sangat penting dalam mengatasi tawuran. Beberapa orang tua di Kampung Rawa seolah tidak mengetahui dan membiarkan anaknya mengikuti tawuran.
“Kalau sudah ditangkap polisi, tersangka yang mayoritas remaja dan orang tuanya baru menangis. Seharusnya orang tua lebih mengawasi anak dan lingkungannya,” kata Maruhum, Senin (4/9), di Jakarta.
Maruhum juga mengatakan, melihat kejadian penangkapan yang terjadi sebelumnya, tidak menutup kemungkinan pemuda yang sering mengikuti tawuran merupakan pemakai narkoba. Namun, terkait penyebaran dan pemakaian narkoba di Kampung Rawa masih perlu penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, menurut Kepala Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, polisi akan menindak tegas warga yang mengikuti tawuran kembali. Hal tersebut disampaikan Suyudi saat jumpa pers kasus tawuran di Kampung Rawa pada Minggu (3/9).
“Jika tawuran sudah membahayakan petugas dan masyarakat, polisi tidak akan segan menembak untuk meredakan warga saat tawuran,” ujar Suyudi.
Kepolisian akan menempatkan personel di tiap tempat rawan tawuran di Johar Baru. Hal tersebut bertujuan agar tawuran tidak menjadi sebuah budaya di Kampung Rawa, Johar Baru. (DD15)