logo Kompas.id
MetropolitanBaru Empat Stasiun KRL...
Iklan

Baru Empat Stasiun KRL Terkoneksi Transjakarta

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Integrasi antarmoda transportasi publik massal masih menjadi pekerjaan rumah besar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dari 17 stasiun KRL yang ditargetkan terkoneksi dengan transjakarta, baru empat yang terhubung. Kendala utamanya adalah belum ada lahan pengendapan dan belum siapnya operator angkutan bergabung dengan transjakarta.Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mendapat tugas menghubungkan transjakarta dengan 17 stasiun, tetapi masih terkendala. "Kalau soal siap, kami siap dari dulu, tetapi tak bisa sendiri. Butuh koordinasi dengan pemerintah pusat karena solusinya menyangkut lahan negara," ujarnya di sela-sela diskusi bertema "Penataan Tuntas Angkutan Publik Nonmassal" yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Jakarta, Senin (4/9). Saat ini baru empat stasiun dengan konektivitas memadai dengan transjakarta, yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Tebet, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Gondangdia. Stasiun lain, seperti Palmerah, sudah terkoneksi, tetapi belum mempunyai lahan pengendapan armada. Bus-bus transjakarta terpaksa diparkir di pinggir jalan. Itu memperparah kondisi jalan yang sudah kerap macet.Di sebagian besar stasiun, angkutan publik massal belum mendapat prioritas. Lokasi-lokasi utama menjemput penumpang didominasi angkutan nonmassal seperti ojek, bajaj, dan angkutan kota. "Idealnya memang penumpang turun langsung dijemput transjakarta," ujarnya. Andri berharap pemerintah pusat campur tangan memberi solusi. Masalah koneksi ini sebenarnya mudah dicapai selama ada lahan pengendapan. Lahanlahan yang ada itu merupakan lahan negara di bawah pengelolaan PT KAI.Ketua Komisi Hukum dan Humas DTKJ Ellen SW Tangkudung mengatakan, persoalan integrasi antarmoda perlu dipecahkan sejak sekarang. Selain integrasi KRL dan transjakarta, salah satu yang mendesak adalah penataan tuntas angkutan publik nonmassal, seperti mikrolet, KWK, metromini, dan kopaja.Tanpa penataan angkutanangkutan lama tersebut, pembangunan transportasi Jakarta tidak akan maksimal.Penataan itu harus dapat menjangkau hingga permukimansebagai angkutan pengumpan ke KRL atau transjakarta. Tanpa keberadaan angkutan hingga permukiman, warga akan tetap enggan menggunakan transportasi umum. (IRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000