JAKARTA, KOMPAS — Dinas Pendidikan DKI Jakarta memastikan, pekerjaan rehabilitasi berat atas 119 sekolah di DKI Jakarta akan selesai Desember 2017. Rehabilitasi berat baru bisa dilakukan mulai September 2017 karena proses lelang yang gagal dan diulangi hingga tiga kali.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto, Rabu (13/9) dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di DPRD DKI, menjelaskan, rehabilitasi berat itu dilakukan di gedung SD, SMP, dan SMA. Rehabilitasi berat berarti tidak membangun baru, tetapi melakukan perbaikan atas sebagian bangunan yang rusak.
Ke-119 sekolah yang direhabilitasi berat tahun ini merupakan proyek tahun lalu, tetapi tidak bisa dilaksanakan karena beberapa masalah, di antaranya karena masalah pendanaan yang tidak lagi diperbolehkan dengan sistem tahun jamak.
Ida Subaedah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan DKI, menjelaskan, rehabilitasi berat atas 119 sekolah itu bernilai total Rp 191 miliar. Rehabilitasi menggunakan APBD 2017 yang dianggarkan suku dinas pendidikan masing-masing wilayah.
Lelang yang menggunakan sistem lelang konsolidasi ini sempat gagal dan harus diulangi. Pada lelang ketiga baru didapatkan pemenang. ”Pemenangnya adalah perusahaan dari Makassar, PT Murni Konstruksi Indonesia. Pemenang dari luar DKI itu diperbolehkan,” ujar Ida.
Sopan menambahkan, lelang memang diadakan Badan Pelayanan Pengadaan Barag dan Jasa DKI Jakarta dan mengerucut pada dua nama perusahaan. Namun, karena nilai proyek di atas Rp 100 miliar, yang berhak memutuskan pemenang lelang adalah pengguna anggaran dalam hal ini Dinas Pendidikan.
”Saya melakukan filter untuk menentukan pemenang. Salah satunya dengan meminta mereka membuat paparan sambil mempertimbangkan kompetensi mereka. Pemenangnya PT Murni Konstruksi Indonesia,” ujar Sopan.
Ida menambahkan, dengan sudah ada pemenang, kontrak sudah dilakukan 8 September lalu. Sekarang sedang dalam tahap perencanaan.
”Dengan rehab berat, lingkup utama pekerjaan yang dilakukan pemenang lelang adalah perbaikan atap, plafon, perpipaan, keramik, juga pagar. Tidak ada pekerjaan konstruksi, juga tidak merelokasi siswa,” kata Ida.
Dengan lingkup pekerjaan seperti itu, Dinas Pendidikan optimistis, estimasi waktu pekerjaan selama tiga bulan terpenuhi. Ditargetkan, akhir Desember rehabilitasi berat selesai.
Selain melakukan rehabilitasi berat, Dinas Pendidikan juga tengah menuntaskan rehabilitasi total. Proyek yang sebagian di antaranya merupakan proyek lanjutan 2015 itu tersebar di 102 sekolah di DKI Jakarta bernilai sekitar Rp 1,5 triliun.
Kepala Seksi Gedung Dinas Pendidikan Syaiful Hayat menjelaskan, rehabilitasi total yang cukup lama muncul karena beberapa masalah, antara lain penghapusan aset yang lama dan aspek lingkungan, seperti jalan menuju proyek yang sempit.
Proyek rehabilitasi total yang dikerjakan empat kontraktor itu juga ditargetkan selesai akhir 2017. Saat ini rata-rata kemajuan proyek berkisar 30-50 persen. (HLN)