logo Kompas.id
MetropolitanTransjakarta yang Terus...
Iklan

Transjakarta yang Terus Berbenah

Oleh
· 3 menit baca

Begitu bus transjakarta berhenti di Halte Sentral Harmoni, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Daud Joseph langsung mengangkat papan bertuliskan tujuan akhir bus. Dengan ramah ia menyapa penumpang dan mempersilakan penumpang masuk ke bus. Pemandangan itu terlihat Kamis (14/9) saat BUMD Pemprov DKI Jakarta itu merayakan hari pelanggan. Jajaran direksi turun langsung melayani dan menyapa penumpang. Halte sentral transjakarta di Harmoni, Jakarta Pusat, menjadi lokasi perayaan hari pelanggan yang jatuh setiap 4 September. Sebagai petugas on board atau petugas di dalam bus transjakarta, Daud Joseph bertugas dari titik keberangkatan di Blok M hingga halte Harmoni. Wijanarko, Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta mengemudikan bus transjakarta dari Blok M ke Harmoni. Direktur Keuangan Widi Widananto bertugas sebagai kasir di Halte Monas. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono berbincang dengan penumpang di Halte Monas.Sejak tagline Transjakarta berubah akhir tahun lalu, perbaikan untuk mengoptimalkan layanan angkutan bagi warga Ibu Kota bisa dirasakan. Bus-bus yang dulu terbakar tak terjadi lagi. Sebagai gantinya, bus-bus dengan penyejuk ruangan (AC) yang apik, nyaman, terawat, dan penampilan resik mondar-mandir di koridor ataupun nonkoridor transjakarta. Kini terdapat 1.500 bus yang dikelola Transjakarta. Setiap hari rata-rata 1.100 bus beroperasi melayani warga Jakarta dan kota-kota penyangga. "Kami trauma dengan bus-bus yang terbakar. Kami tidak ingin bus-bus itu beroperasi," ujar Budi Kaliwono. Bertemu dengan penumpang di halte, Budi bisa mengetahui langsung keluhan penumpang. Di antaranya koridor atau rute tidak lancar karena kemacetan, juga kepadatan penumpang di dalam bus saat jam sibuk."Kepada penumpang, saya menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang serentak di Jakarta mengakibatkan kemacetan di kota ini dan imbasnya dirasakan di semua koridor transjakarta," ujar Budi. Untuk menyiasati kepadatan penumpang, Budi mengatur jumlah bus transjakarta saat jam sibuk dan tidak sibuk. Budi juga menerima keluhan tentang halte kotor, lampu penerangan minim, dan jembatan penyeberangan kurang terawat.KeramahanDari sisi petugas, Daud yang bertugas sebagai on board, mengevaluasi soal pentingnya keramahan petugas. "Misalnya petugas menyapa atau mengobrol dengan penumpang. Penumpang bisa jadi suka diajak ngobrol atau disapa. Itu akan dikaji," ujarnya.Upaya peningkatan pelayanan, rupanya disadari Indah, penumpang transjakarta yang setia menggunakan bus umum itu sejak 2004. "Kalau dulu, kami mencari informasi tentang kedatangan dan keberangkatan bus di halte susah, sekarang tinggal melihat ke layar," ujar Indah. Indah menilai transjakarta terus bergerak berubah. Sri Wahyuni, pengurus harian YLKI, berpendapat, meski jumlah bus ditambah, di sebagian besar koridor penumpang juga bertambah. "Upaya peningkatan layanan yang dilakukan berpengaruh pada kemauan masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dan berpindah menggunakan angkutan umum yang lebih nyaman dan aman," ujarnya. Menurut Budi Kaliwono, saat ini, sekitar 470.000 penumpang terlayani setiap hari. Kehadiran transjakarta, lanjut Sri, sudah memberi warna bagi perilaku menggunakan angkutan umum. Penumpang lebih sopan dan menghormati penumpang yang lain. "Namun, transjakarta yang sudah membaik mesti terus mempertahankan dan meningkatkan layanannya. Upaya pengaduan memang direspons dengan cepat. Akan tetapi, tindak lanjutnya masih lambat. Ini mesti diperbaiki juga," ujar Sri Wahyuni. (HELENA F NABABAN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000