BOGOR, KOMPAS — Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti runtuhnya beton konstruksi bagian tengah jembatan penyeberangan orang di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Ambruknya beton itu menyebabkan seorang pekerja meninggal dan dua orang luka-luka.
Kepala Polsek Caringin Komisaris Fitra Zuanda mengatakan, jembatan penyeberangan orang (JPO) tersebut dibangun oleh sebuah perusahaan subkontraktor yang dipakai oleh anak perusahaan PT Waskita.
”Tiga orang yang menjadi korban semuanya karyawan dari perusahaan subkontraktor tersebut. Kebetulan karyawan itu juga bukan warga setempat. Saat ini, sudah lima saksi yang kami periksa dan ambil keterangannya. Di antaranya dari perusahaan subkontraktor tersebut,” tutur Fitra, Sabtu (23/9) siang.
Korban yang meninggal adalah Maman (28), warga Desa Cileduk, Kabupaten Kuningan. Sementara korban yang menderita luka berat, yakni kaki remuk terimpit beton, adalah Sarifudin (35). Seorang lagi, Darwin (30), mengalami luka ringan berupa kaki kanan luka sobek. Kedua korban luka ini merupakan warga Bogor.
Runtuhnya beton konstruksi jembatan itu terjadi pada Jumat (22/9) sekitar pukul 18.00. Saat kejadian, Maman tengah bekerja di bagian bawah JPO, sedangkan dua korban lainnya bekerja di bagian atas.
JPO ini panjangnya sekitar 50 meter, yang dibagi dalam empat bagian pengerjaan. JPO ini akan membentang di atas Tol Bocimi.
Dugaan sementara, lanjut Fitra, beton bagian tengah JPO runtuh atau jatuh sesaat setelah tali baja crane yang mengangkut bagian jembatan itu dilepas. Diduga beton bagian jembatan belum terpasang betul di posisinya sehingga begitu tali pengangkutnya dilepas, beton pun jatuh.
”Saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Ini untuk memastikan kasus ini musibah semata atau ada unsur kesengajaan atau kelalaian orang lain,” ujar Fitra.
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi M Dicky Pastika Gading juga menyebutkan, kasus runtuhnya beton bagian tengah JPO itu masih dalam tahap penyelidikan.
”Dugaan sementara, tidak ada unsur kesengajaan. Namun, akan diselidiki dengan teliti, apakah ada unsur kelalaian atau tidak dalam kasus tersebut,” ucapnya.