logo Kompas.id
MetropolitanKeracunan di Kemah Pramuka
Iklan

Keracunan di Kemah Pramuka

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Ratusan pelajar SMP Negeri 184, Pekayon, Jakarta Timur, keracunan makanan saat kemah pramuka Sabtu-Minggu di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9) pagi. Minggu malam, puluhan anak masih dirawat di empat rumah sakit, sebagian diizinkan pulang. Belum ada tersangka atas kasus tersebut. Dihubungi Minggu malam, pelatih pramuka SMP Negeri 184 Pekayon, Agatha Winawan (30), mengatakan, menurut penuturan siswa yang keracunan, tak ada tanda-tanda mencurigakan dari pesanan nasi uduk lauk telur balado dan tahu goreng itu. "Tidak basi, dari tampilannya juga biasa saja. Kami juga heran," ujarnya. Hal sama diungkapkan asisten pembina pramuka SMPN 184 Dwi Wiyanto yang mengonsumsi nasi kotak yang sama, Minggu sekitar pukul 07.00. "Setelah ikut sarapan dengan menu sama, saya tidak mual, tetapi banyak peserta didik muntah sekitar dua jam setelah makan nasi uduk itu," kata Dwi Wiyanto di RS Meilia, Cibubur, Minggu malam. Dwi baru merasakan gejala yang sama, pusing dan mual, beberapa jam kemudian. Setelah dirawat beberapa saat, kondisinya membaik. Dari 200-an siswa yang mual dan muntah yang dibawa ke empat rumah sakit, 90 di antaranya dirawat di IGD RS Meilia. Semua punya gejala sama, yakni lemas, mual, muntah, pusing, dan nyeri perut. Beberapa dengan keluhan demam dan diare. Dehidrasi Menurut Kepala Instalasi Gawat Darurat RS Meilia dokter Yusuf Julhijrianto, 78 anak diizinkan pulang setelah tanda vitalnya baik dan gejala keracunan berkurang. Namun, 12 anak perlu rawat inap. "Rata-rata yang potensi dehidrasi berat,"ujarnya.Miswadi (43), orangtua siswa Ibnu Rizki (12), mengatakan, anaknya masih mengeluh pusing meski sudah diizinkan dokter pulang sejak sore. "Kami diminta mengawasi di rumah. Jika tiga hari kondisinya tidak membaik, dibawa lagi ke RS," ucapnya.Dihubungi Minggu malam, Kepala Humas RS Polri Kramat Jati Ajun Komisaris Besar Kristianingsih mengatakan, 42 pelajar tiba pukul 13.00. Setelah evaluasi dan perawatan, 29 pelajar dipulangkan, 13 orang dirawat inap. "Dikhawatirkan bisa dehidrasi sehingga perlu diobservasi di rumah sakit," katanya. Menurut Yusuf, pihaknya belum bisa memastikan jenis racun yang mengontaminasi anak-anak itu. Tim medis belum mengetahui pasti karena masih proses pengujian laboratorium. "Kami sudah mengirim sampel muntah anak ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta," ujarnya. Kepala SMPN 184 Abdul Rifai mengatakan, ada sekitar 300 siswa peserta pelantikan pramuka. Semua siswa yang diduga keracunan dilarikan ke RS sesegera mungkin. "Acara kami bertepatan dengan kehadiran Presiden Joko Widodo pada acara lain di Buperta Cibubur, jadi ambulans tersedia dalam jumlah yang cukup," tuturnya. Selain di RS Meilia, kata Rifai, sebagian siswa dilarikan RS Mitra Keluarga (16 siswa), RS Permata (8 anak), dan RSUD Pasar Rebo (6 anak). "Masih ada empat siswa dirawat inap di RSUD Pasar Rebo," tuturnya. Pihak sekolah masih menunggu hasil pemeriksaan nasi uduk dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Pihaknya juga masih mencari tahu penyedia makanan itu. Masih diselidiki Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo yang dihubungi mengatakan, polisi masih memeriksa kasus itu. "Belum ada tersangka. Kami masih menyisir dari mana asal makanan, dimasak di mana oleh siapa, dan dikemas di mana oleh siapa, serta kapan. Nanti terungkap siapa yang lalai, siapa yang salah," tuturnya.Andry mengingatkan, pihaknya tidak akan tergesa-gesa menetapkan tersangka. "Kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan syarat dan kondisi tertentu kenapa tidak? Yang penting ada transparansi, saling pengertian, saling memaafkan, dan tidak ada korban luka berat atau meninggal," paparnya.Menurut dia, sekitar pukul 19.00, sebanyak 70 siswa selesai dirawat, relatif pulih, dan boleh kembali ke rumah. "Nanti kami selesaikan secara musyawarah dulu. Ini, kan, dunia pendidikan. Kasihan kalau sedikit-sedikit guru jadi korban, kecuali memang jika ada guru yang berniat jahat dalam kasus ini," kata Andry. (DD01/WIN/IRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000