logo Kompas.id
MetropolitanDisesuaikan, Penataan...
Iklan

Disesuaikan, Penataan Sudirman-Thamrin

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Dinas Bina Marga DKI Jakarta menilai, renovasi trotoar dan jalan di Sudirman-Thamrin mendesak dilakukan karena akan terjadi perubahan mobilitas warga saat transportasi massal cepat atau MRT mulai beroperasi. Trotoar akan diperlebar untuk menampung warga yang diharapkan mengubah gaya hidupnya dari mengendarai kendaraan pribadi ke angkutan umum.Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada, Senin (25/9), mengatakan, rencana renovasi jalan dan trotoar dengan membongkar pembatas jalur cepat dan lambat itu akan dipublikasikan pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor, 8 Oktober. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang akan menyampaikan rencana itu. Pemerintah provinsi terbuka dengan masukan atau kritik konstruktif sepanjang hal itu bisa diterapkan."Untuk pintu masuk (entrance) MRT saja kami butuh trotoar selebar kira-kira 6 meter. Saat ini, trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin lebarnya bervariasi, mulai dari 2 meter, 3 meter, hingga 5 meter," kata Yusmada di Balai Kota, Senin.Yusmada memprediksi MRT rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia yang ditargetkan beroperasi Maret 2019 berpotensi menyerap ribuan penumpang. Karena itu, pemerintah perlu membangun ruang yang lebih lebar bagi pejalan kaki. Pembatas jalur cepat dan lambat yang saat ini berbentuk taman dan ditanami pohon akan dibongkar. Selanjutnya, akan tersisa lima lajur: empat lajur untuk kendaraan roda dua dan empat serta satu lajur untuk transjakarta. Trotoar akan lebih lebar untuk menampung pengguna angkutan umum dan dilengkapi jalur sepeda."Di jalur trotoar yang diperlebar itu nanti akan ada pintu masuk-keluar stasiun MRT, eskalator dan tangga, lampu penerangan jalan, bangku-bangku, serta sabuk hijau taman dan pepohonan," ujar Yusmada.Menurut Yusmada, tidak semua pohon di Jalan Sudirman-Thamrin akan dipindahkan atau ditebang. Menurut dia, dari total 1.670 pohon di ruas jalan itu, hanya 530 pohon yang akan dipindahkan. Pohon yang masih sehat akan dipindahkan ke Taman BMW Jakarta Utara atau lima kebun bibit milik DKI.Dana yang disiapkan untuk renovasi jalan dan trotoar itu Rp 400 miliar dan diambil dari kontribusi tambahan peningkatan koefisien lantai bangunan (KLB) PT Keppel Land Indonesia. Dari total dana yang disiapkan, Dinas Bina Marga masih menghitung berapa kebutuhan riil proyek itu. Dana tidak hanya diperlukan untuk memperlebar trotoar, tetapi juga untuk mengatur saluran dan utilitas di bawah trotoar."Pembangunan trotoar, kalau sampai telat, makin susah lagi kalau MRT sudah beroperasi. Ini juga merupakan strategi supaya orang mau beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," kata Yusmada.Sebelumnya, Koalisi Pejalan Kaki memprotes kebijakan pemprov yang akan memindahkan pohon di Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Koalisi menilai, pelebaran trotoar tanpa pohon peneduh justru akan membuat orang malas berjalan kaki di jalur itu.Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) juga berpendapat, selama ini pohon di jalan-jalan protokol di Jakarta selalu menjadi korban saat ada pembangunan infrastruktur di Ibu Kota. Di Jalan Sudirman-Thamrin, sejak 2004 setidaknya sudah tiga kali pohon ditebang atau dipindahkan atas nama pembangunan, termasuk koridor transjakarta.Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto mengatakan, penataan itu merupakan konsekuensi dari kebutuhan akses MRT yang sebagian ada di bawah tanah. Namun, pohon tidak akan dihilangkan dari jalur itu. (DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000