PAM, Aetra, dan Palyja Restrukturisasi Kontrak

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan Daerah Air Minum (PAM) Jaya bersepakat membahas restrukturisasi perjanjian kerja sama dengan dua operator penyedia air bersih, PT Aetra Air Jakarta dan PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja).Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat seusai acara penandatanganan berita acara kesepakatan, Senin (25/9), dengan Aetra dan Palyja menjelaskan, kesepakatan terkait dengan restrukturisasi merupakan langkah persiapan PAM Jaya. Langkah persiapan untuk kembali melayani masyarakat Jakarta secara langsung begitu konsesi dengan Aetra dan Palyja berakhir pada 2023."Biar saja kontrak sampai 2023. Kontrak sampai sana, tetapi isu kontrak yang berubah," ujar Erlan.Pengelolaan pelayanan air bersih di Jakarta oleh kedua mitra swasta Aetra dan Palyja diawali dengan perjanjian kerja sama pada 1 Februari 1998. Perjanjian akan berakhir awal 2023.Dalam masa kontrak tersebut, kedua mitra swasta memiliki hak eksklusif untuk mengelola dan mengoperasikan wilayah kerja masing-masing. Sementara PAM Jaya sebagai lembaga supervisi atas pelaksanaan kerja sama tersebut.Alan Thompson, Direktur Palyja mengatakan, seusai kesepakatan, pihaknya ingin menyelaraskan kontrak yang dimiliki Palyja dengan regulasi. Mohamad Selim, Direktur Utama Aetra, juga menegaskan akan mengikuti keinginan pemerintah.Erlan menambahkan, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum, perjanjian kerja sama yang sedang berjalan dapat terus berlangsung sampai akhir masa kerja sama.Dengan kesepakatan itu, lanjutnya, ditargetkan enam bulan dari sekarang akan ada sejumlah kesepakatan baru, di antaranya PAM Jaya akan mulai melayani publik secara langsung. Selain itu, PAM Jaya bertanggung jawab dalam penyediaan air baku. Juga diharapkan ada kesepakatan harga untuk water charge atau imbalan atas pengelolaan air.Dalam perjanjian yang akan direstrukturisasi, PAM Jaya meminta Aetra dan Palyja mengurusi instalasi pengelolaan air atau water treatment plant (WTP) dan pipa. PAM Jaya mengurus pelanggan dan air baku serta penagihan pelanggan.Erlan mengharapkan semua kesepakatan bisa mencapai final dalam enam bulan ke depan.(HLN)