logo Kompas.id
MetropolitanIntegrasi Antarmoda Jadi...
Iklan

Integrasi Antarmoda Jadi Prioritas

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Integrasi antarmoda transportasi massal dan pembangunan akses jalan kaki menjadi prioritas pembenahan infrastruktur transportasi DKI Jakarta di bawah pemerintahan kepala daerah periode 2017-2022. Diprioritaskan karena banyak titik belum terintegrasi baik yang membuat transportasi massal tidak maksimal atau justru menimbulkan masalah baru.Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno mengatakan, fokus integrasi antarmoda itu juga berorientasi membuka lapangan pekerjaan baru. "Proyek LRT dan MRT tetap dilanjutkan. Kami komitmen pembangunan infrastruktur DKI Jakarta akan masif lima tahun ke depan," kata Sandiaga seusai berbicara dalam forum diskusi "Infrastruktur DKI Jakarta untuk Maju Kotanya, Bahagia Warganya" yang diselenggarakan Forum Infrastruktur Jakarta dan Jakarta Research Public Policy (JRPP) di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Selasa (26/9).Sejumlah titik prioritas integrasi adalah membangun akses langsung Stasiun Kebayoran Lama dengan halte transjakarta Koridor 13 dan penataan kawasan Stasiun Palmerah yang integrasinya belum terencana baik, yang membuat kemacetan baru.Integrasi lain menghubungkan Terminal Bus Pulogebang dengan Stasiun Cakung dengan membangun akses jalan kaki 1,3 kilometer. Jarak itu bisa ditempuh 17 menit jalan kaki. Akses ke situs Fokus lain bidang transportasi menghidupkan lagi titik-titik bersejarah dengan akses jalan kaki dan integrasi moda transportasi umum massal. Salah satunya, koridor Jalan Medan Merdeka Timur-Cikini Raya-Proklamasi sepanjang 4,6 kilometer.Rencana lain, menghubungkan Pelabuhan Sunda Kelapa dan Kota Tua dengan membangun Stasiun Jembatan Tiga.Menurut Sandiaga, DKI Jakarta kaya situs bersejarah yang dapat meningkatkan sektor ekonomi wisata. Namun, akses transportasinya belum tergarap baik. Ia optimistis seluruh rencana ini terwujud tahun 2018.Syaratnya, hilangkan ego sektoral antarpihak penyelenggara moda transportasi. "Semua pihak harus duduk bersama. Ada PT KAI, LRT, MRT, BUMD, BPTJ, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah," kata Sandiaga.Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi mengatakan, rencana pembangunan LRT Koridor I Fase I Kelapa Gading-Velodrome sudah dirancang dengan konsep integrasi antarmoda. "Untuk yang kami bangun sekarang ini sudah pasti dengan konsep terintegrasi. Untuk integrasi lain sangat memungkinkan, misalnya tambah stasiun baru," katanya.Di tempat terpisah, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, sambil mengerjakan pembangunan fase I koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, PT MRT Jakarta sedang menyiapkan proses pembangunan fase II. Mereka menunggu SK Gubernur DKI Jakarta tentang penetapan trase fase II yang direncanakan supaya bisa mulai bekerja."Kami berharap 1-2 hari ini SK gubernur tentang penetapan trase itu terbit," katanya. Dengan itu, MRT bisa menyiapkan rencana, pembebasan lahan, dan penataan awal. (IRE/HLN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000