logo Kompas.id
MetropolitanPemasok Sabu Anggota DPRD...
Iklan

Pemasok Sabu Anggota DPRD Ditangkap

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pria berinisial T yang menyerahkan sabu kepada anggota DPRD Sulawesi Utara, Edwin Yerry Lontoh, dibekuk Satuan Narkotika Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat, Minggu (1/10), di Bekasi. Kasat Narkoba Polres Metro Jakbar Komisaris Besar Suhermanto, Senin, mengatakan, Edwin ditangkap di Hotel Orchardz, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (27/9), dengan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 0,4 gram dan mengaku mendapatkannya dari T. Selama kegiatan politik di Jakarta, Edwin membeli jasa T sebagai sopir.Sementara itu, anggota Buser Polsek Neglasari, Polrestro Tangerang Kota, menangkap dua pemuda berinisial AM (19) dan IK (19) di tempat terpisah di Kota Tangerang, akhir pekan lalu. "Polisi juga menyita 1,15 gram narkoba yang disimpan dalam bungkus rokok," kata Kepala Polsek Neglasari Komisaris Ubaidillah. Gudang obat digerebek Dari Palembang diwartakan, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel menggerebek gudang obat ilegal di Pasar 16 Ilir. Di gudang itu ditemukan 331.723 obat kedaluwarsa yang akan dijual kepada masyarakat. Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara, Senin, menerangkan, obat tersebut dijual bebas dan tanpa menggunakan resep dokter. Pelaku membeli obat kedaluwarsa dari penyalur obat dan menjualnya kembali dengan harga lebih mahal. Agar masyarakat tak mengetahui bahwa obat itu sudah kedaluwarsa, pelaku memotong atau menghapus tanggal kedaluwarsa yang tertempel dalam kemasan dan menjualnya secara kepingan. Tersangka HD mengatakan, bisnis ini sudah dijalankannya 10 tahun terakhir. Keuntungan yang diperoleh cukup besar, yakni Rp 300.000-Rp 500.000 per hari.Dari Banjarmasin dilaporkan, kasus peredaran narkoba di Kalimantan Selatan masih tinggi. Dalam operasi Antik Intan 2017 yang digelar Polda Kalsel selama 14 hari, 112 kasus berhasil diungkap.Kepala Polda Kalsel Brigjen (Pol) Rachmat Mulyana, Senin, mengatakan, 112 kasus narkoba itu merupakan rekapitulasi dari operasi Antik Intan 2017 di empat kesatuan, yaitu Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel, Polres Kota Banjarmasin, Polres Banjar, dan Polres Banjarbaru.Ajak semua elemen Dari Makassar, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih serius memberantas peredaran narkoba. Peran pemerintah hingga tingkat RT/RW, rumah tangga, dan sekolah perlu ditingkatkan untuk mengawasi peredaran narkoba dan menjadikan narkoba sebagai musuh bersama. Saat ini BNN juga lebih melibatkan peran TNI untuk turut memberantas peredaran narkoba."Saat ini ada 800 jenis narkoba baru beragam bentuk yang beredar di dunia. Sebanyak 68 jenis di antaranya sudah masuk ke Indonesia. Hanya 65 jenis yang disebut dalam Undang-Undang Kesehatan. Narkoba baru ini jenisnya macam-macam, mulai dari permen, segala bentuk makanan, hingga susu. Banyak yang susah dideteksi. Semua pihak bertanggung jawab dalam pemberantasan narkoba. Keselamatan bangsa dan generasi muda terancam narkoba," kata Budi Waseso, Senin.Di tingkat dunia, Indonesia dijadikan laboratorium alam narkoba. Ada 11 negara asal suplai narkoba ke Indonesia, di antaranya China, Belanda, dan Singapura yang melibatkan 72 jaringan internasional serta berkoordinasi dengan bandar di Singapura dan Malaysia. "Ada upaya nyata menghancurkan Indonesia melalui narkoba. Para bandar narkoba melakukan regenerasi pasar dengan menyasar anak SD dan TK," kata Budi. (PIN/WIN/REN/RAM/JUM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000