logo Kompas.id
MetropolitanPengembang Minta Publik Tunggu...
Iklan

Pengembang Minta Publik Tunggu Polisi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — PT Megapolitan Developments Tbk meminta publik menunggu hasil resmi dari penyelidikan oleh polisi terkait penyebab kebakaran di Cinere Bellevue Mall, Cinere, Depok, serta tentang berjalan atau tidaknya sistem keselamatan di apartemen yang berdiri di atasnya. Perusahaan itu kini fokus membenahi mal dan apartemen agar siap dipakai lagi."Saya berharap semua pihak tenang dan tidak berspekulasi," ucap Direktur Sales and Marketing Megapolitan Developments Desi Yuliana, Sabtu (7/10), di Depok.Desi menambahkan, Pusat Laboratorium Forensik Polri belum memberikan kepastian kapan pengkajian selesai. Megapolitan Developments belum bisa memberikan kepastian tanggal penghuni apartemen dan tenant mal bisa menghuni atau beroperasi kembali di Bellevue. Ia berkomitmen merumuskan tahapan dengan jadwal lebih pasti mulai Senin (9/10) ini.Api berkobar di Cinere Bellevue Mall sejak Rabu malam hingga Kamis (4-5/10) sore. Api muncul dari ruang trafo di lantai basement 3. Api merambat ke lantai GF, ke tempat karaoke di lantai 1, hingga berpotensi menjangkau menara B apartemen. Tidak ada korban jiwa, tetapi sejumlah penghuni dan petugas pemadam kebakaran mesti dirawat di rumah sakit karena menghirup asap.Sabtu lalu, pita garis polisi terpasang di area tembok pembatas Cinere Bellevue Mall. Orang- orang untuk sementara belum boleh masuk ke sana. Di salah satu sisi mal dan apartemen ada bekas hangus terbakar serta lubang-lubang di dinding dan langit-langit. Desi mengatakan, ada 1.080 unit apartemen dan 500-an penghuni di sana. Penghuni apartemen terdampak karena asap mencapai lantai atas dan sejumlah orang sempat terjebak saat kejadian. Sejumlah kaca apartemen dipecah saat evakuasi.Namun, ia menjamin hunian sementara tersedia bagi para penghuni hingga apartemen siap ditinggali lagi. Pengembang membiayai para penghuni untuk tinggal sementara waktu di sejumlah hotel.Seorang penghuni apartemen yang sempat terjebak di lantai 19, Lisa (36), bersyukur bisa tinggal sementara di hotel di Jakarta Selatan. "Tadi (Sabtu) saya sempat mengambil beberapa barang dan dokumen berharga, tetapi sore harinya sudah tak boleh masuk lagi," katanya. Terkait sistem keselamatan kebakaran apartemen, Lisa tidak terlalu memperhatikan berfungsi atau tidaknya sistem sprinkler karena waktu itu ia hanya fokus evakuasi saat mencium bau menyengat mirip aroma kabel terbakar. Namun, ia mengaku tak mendengar adanya alarm peringatan kebakaran. (JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000