JAKARTA, KOMPAS — Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memulai hari kedua bekerja dengan mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cawang 07 Pagi, Jakarta Timur, Rabu (18/10) pagi. Mereka ingin menunjukkan komitmen mereka untuk membereskan permasalahan pendidikan di Ibu Kota.
”Pagi ini kami mengunjungi SDN Cawang 07 Pagi. Kami ingin mengirimkan pesan kepada semua bahwa salah satu prioritas utama kami adalah kualitas pendidikan yang baik. Akses pendidikan untuk semua,” kata Anies seusai meninjau sekolah itu, Rabu.
Anies mengatakan beberapa permasalahan di bidang pendidikan yang hendak dia perbaiki.
”Di Jakarta, kita mengetahui bahwa APM untuk SD 97 persen. Artinya 97 persen anak kita lulus SD. Ketika sampai SMP, angka itu menurun menjadi 87 persen dan ketika SMA menurun menjadi 59 persen. Ini akan kami tingkatkan. Kami akan pastikan anak-anak bisa sekolah sampai tuntas (kelas XII),” ujarnya. APM adalah Angka Partisipasi Murni, yaitu proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. Sejak 2007, pendidikan nonformal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan.
Anies menambahkan, tujuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk memastikan agar pendidikan anak-anak tidak terputus. ”Kami akan pastikan KJP Plus langsung bisa berjalan dan pemanfaatannya bisa terasa,” ujarnya.
Selain itu, Anies juga membahas tentang kompetensi membaca di Jakarta yang perlu ditingkatkan. Ia berpesan kepada murid-murid untuk rajin membaca setiap hari.
”Padahal, di Jakarta akses kepada buku banyak, tetapi kemampuan baca rendah. Kami ingin Jakarta tidak hanya di atas rata-rata nasional, tetapi juga bisa sejajar dengan kualitas pendidikan di kota -kota besar di Asia Tenggara. Minimal,” ujar Anies.
Pada pagi itu, kedatangan Anies dan Sandiaga sekitar pukul 07.00 itu disambut dengan meriah oleh warga sekitar, murid-murid, dan petugas sekolah. Beberapa berusaha untuk bisa mengambil foto bersama Gubernur dan Wakil Gubernur.
”Memperhatikan pendidikan perlu waktu. Membangun jembatan bisa dipercepat. Kalau bangun pendidikan perlu waktu. Tetapi kami commited kami ingin membereskan masalah pendidikan di Jakarta, baik dengan aksesnya, mutu, maupun dengan sarana dan prasarana,” kata Anies. (DD07)