logo Kompas.id
MetropolitanPembangunan Terowongan dan...
Iklan

Pembangunan Terowongan dan Jalan Layang Molor

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Dinas Bina Marga DKI pesimistis proyek pembangunan tiga terowongan dan tiga jalan layang bisa selesai akhir tahun 2017. Pembangunan infrastruktur itu terkendala utilitas dan jaringan pipa di sekitar proyek.Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, saat ini Pemprov DKI mengerjakan tiga jalan layang, yakni di Bintaro, Cipinang Lontar, dan Pancoran. DKI juga membangun tiga terowongan di Jalan Kartini, Matraman, serta Mampang-Kuningan. Dari keenam proyek itu, Yusmada pesimistis seluruhnya bisa selesai pada Desember 2017. Alasannya, masih ada kendala jaringan pipa gas, air, serta utilitas lain. "Pemindahan utilitas itu sudah kami bicarakan dengan pihak terkait sejak perencanaan atau setahun yang lalu. Namun, pihak terkait, seperti PT Palyja dan PGN, mengatakan, baru bisa memindahkan pipa pada Desember 2017," paparnya seusai rapat dengan Gubernur di Balai Kota, Rabu (18/10).Yusmada hanya bisa mengupayakan percepatan penyelesaian jalan layang di Pancoran. Di lima proyek lain, hingga akhir 2017, penyelesaian sisi kiri dan kanan jalan yang paling mungkin dilakukan. Paling tidak, menurut Yusmada, jika pembangunan molor hingga tahun depan, yang dikerjakan tinggal sedikit saja, seperti kolong terowongan. Dengan demikian, penutupan jalan bisa dikurangi dan pengendara bisa kembali memanfaatkan jalan. Saat ini, dampak pembangunan proyek tersebut membuat kemacetan panjang.Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, Selasa, mengecek proyek pembangunan terowongan di Mampang-Kuningan. Di ruas tersebut, proyek pembangunan infrastruktur membuat kemacetan parah, baik ke arah Ragunan maupun Kuningan. Perjalanan bus transjakarta bisa memakan waktu tiga jam untuk keluar dari wilayah Kuningan. Anies meminta Dinas Bina Marga melakukan percepatan. Ia juga berjanji akan memanggil pihak terkait, di antaranya Palyja dan PGN, untuk segera menyelesaikan persoalan pipa air dan gas. "Saya minta paling lambat Jumat pagi akan ada dokumen tertulis mereka bagaimana mempercepat proses ini. Kenapa saya anggap penting mempercepat? Karena enam proyek ini dibangun bersamaan dan menimbulkan kemacetan luar biasa. Kami tidak ingin warga Jakarta memiliki tambahan masalah kemacetan," katanya.Menurut Anies, proyek dibangun sejak September 2017. Rata-rata perkembangan pekerjaan baru 65 persen. Padahal waktu yang tersisa tinggal tiga bulan. Permasalahan tidak hanya pipa gas, tetapi juga kabel listrik.Manajer Proyek Terowongan Mampang-Kuningan Jumadi mengatakan, sejak awal proyek, PT Adhi Karya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk menyurvei bersama lokasi pipa yang terkena proyek. Survei sudah dilaksanakan sejak Januari 2017 dan pihak terkait menyatakan bersedia merelokasi pipa pada Mei-Juni. "Kami sudah desak mereka untuk percepatan, tapi sepertinya ada kendala di internal mereka," kata Jumadi.Ia menambahkan, Kepala Dinas Bina Marga sudah memperingatkan pihak terkait untuk memindahkan pipa dalam waktu 3 x 24 jam. Meskipun pipa belum direlokasi, pihak kontraktor, yaitu PT Adhi Karya, tetap melanjutkan pekerjaan. Namun, saat dilanjutkan, tetap terkendala. (DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000