Ribuan Warga Padati TMII untuk Dapatkan KTP Elektronik
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga yang akan merekam data dan mencetak kartu tanda penduduk elektronik memadati areal Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (20/10). Mereka rela antre selama berjam-jam demi mendapatkan KTP-el.
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arief mengatakan, pihaknya telah membuka stan perekaman data KTP-el pada acara Nusantara Expo di Jakarta sejak dua hari lalu. Sejak itu pula animo masyarakat untuk membuat KTP-el sangat tinggi.
”Dalam sehari ada 2.000-3.000 orang yang merekam data dan mencetak KTP-el,” kata Zudan.
Sejak pukul 09.00 hingga pukul 15.00, warga tampak berbaris mengitari Hall A, B, C, dan D Nusantara Expo hingga areal parkir Keong Emas, TMII. Setiap baris terdiri atas dua orang. Sebagian besar berdiri, tetapi ada pula yang duduk karena kelelahan.
Salah satunya Trisye Afrianti (37), warga Cipayung, Jakarta Timur. Ia dan suaminya sudah merekam data diri di kelurahan sejak empat tahun lalu, tetapi hingga saat ini KTP-el belum juga tercetak.
”Selama tidak punya KTP-el, saya diberi surat keterangan pengganti yang masa berlakunya enam bulan. Jadi, selama empat tahun, saya bolak-balik ke kelurahan untuk memperpanjang itu,” ujar Trisye saat duduk di pelataran Keong Emas.
Trisye dan suami tengah mengantre untuk menyerahkan surat keterangan dan kartu keluarga ke meja pengumpulan dokumen.
Jarak antrean yang ditempuh sekitar 1 kilometer dari lokasi Trisye. Suhu udara di sekitar mencapai 34 derajat celsius. ”Kami sudah antre dari pukul 08.00. Sekarang pukul 11.00 belum jauh bergerak,” ujarnya.
Hal serupa terjadi pada Mustofa (32), warga Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia dan istrinya sudah merekam data KTP-el sejak 2012, tetapi tidak kunjung tercetak.
Mengetahui kabar layanan pembuatan KTP-el di TMII dari pesan berantai di grup Whatsapp, ia pun bergegas. ”Saya sudah dari kemarin antre untuk menyerahkan dokumen. Pukul 06.00 sudah di sini dan baru menyerahkan data pukul 15.00,” kata Mustofa.
Hari ini Mustofa kembali ke TMII untuk mengambil KTP-el miliknya. Tidak jauh berbeda, ia masih harus mengantre selama enam jam. ”Sudah dua hari ini saya izin kerja demi KTP-el saya dan istri,” ujarnya sambil menghindar dari tetesan hujan yang menembus tenda pengambilan KTP-el. Namun, hanya KTP-el miliknya yang berhasil dicetak, sementara milik istrinya belum ada.
Di belakang Mustofa ada ribuan warga yang masih mengantre meski hujan turun. Ada yang melindungi diri menggunakan payung, ada pula yang mengenakan jas hujan.
”Saya rela basah-basahan untuk menunggu KTP-el sampai jadi. Sayang sekali kalau sudah menunggu lama tetapi tidak ada hasilnya,” kata Vivi (26), warga Kota Bekasi. (DD01)