logo Kompas.id
MetropolitanDKI Pantau BUMD
Iklan

DKI Pantau BUMD

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kinerja 23 badan usaha milik daerah Provinsi DKI Jakarta akan dievaluasi ketat selama tiga sampai enam bulan setelah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Penilaian kinerja BUMD ini bisa berdampak pada penggantian direksi di setiap perusahaan. Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, Kamis (2/11), di Ruang Pola Bappeda DKI, mengumpulkan 23 direktur utama (dirut) BUMD dan jajaran. Pertemuan itu tertutup bagi wartawan. Kepala Badan Pembina BUMD dan Penanaman Modal DKI Yurianto mengatakan, belum ada arahan yang jelas terkait evaluasi kinerja BUMD, terutama performa dirut. Namun, ada kemungkinan evaluasi akan dilakukan dalam waktu tiga bulan sampai enam bulan. Saat ini, BUMD terus dievaluasi dan ditata supaya tidak hanya berorientasi profit. BUMD juga ditantang aktif mengentaskan rakyat dari kemiskinan dengan menyediakan kebutuhan dasar warga."Soal berapa lama waktu evaluasi, itu domain di gubernur. Sekarang, tugas kami adalah merapatkan barisan agar seluruh BUMD bekerja baik, melakukan inovasi, kreasi, supaya lebih profesional, efisien, efektif," ujar Yurianto seusai pertemuan.Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, sebelum pertemuan di Bappeda itu, beberapa dirut BUMD sudah bertemu gubernur dan wagub. Dalam kesempatan itu, setiap dirut menyampaikan evaluasi capaian BUMD yang dipimpinnya. Adapun waktu pertemuan setiap BUMD menyesuaikan dengan waktu gubernur dan wagub.Arief menambahkan, BUMD yang dipimpinnya mendapatkan tugas utama, antara lain menyediakan lebih banyak kebutuhan pangan Jakarta. Saat ini, Food Station (FS) sudah bisa menyalurkan beras, minyak, dan gula ke berbagai toko dan toko daring. Ke depan, FS diharapkan bekerja sama dengan PD Pasar Jaya dan program OK-OCE.Gerindra beri masukanDitemui terpisah, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Syarif, mengatakan, evaluasi kinerja BUMD berdasarkan data. Anies-Sandi, menurut dia tidak mau mengganti dirut BUMD berdasarkan tekanan atau pesanan. "Dua bulan sebelum dilantik pun sudah ada masukan untuk mengganti dirut BUMD. Tapi, Anies-Sandi tidak mau. Dua-tiga bulan ini akan dievaluasi dulu perkembangannya," ujar Syarif. Sebagai partai pengusung Anies-Sandi, Syarif mengakui, Gerindra memberikan masukan terhadap kinerja BUMD selama ini. Gerindra, misalnya, mencatat kinerja dua BUMD yang dinilai di bawah target yaitu Bank DKI dan PD Dharma Jaya. Dua BUMD itu dianggap memiliki banyak masalah. Salah satunya kurang bisa mendukung program Anies-Sandi yang menargetkan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan menjadi Wajar dengan Pengecualian. (DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000