logo Kompas.id
MetropolitanPenataan Menyeluruh Diperlukan
Iklan

Penataan Menyeluruh Diperlukan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tanah Abang sebagai salah satu pusat perdagangan, ekonomi, dan titik silang pertemuan antarmoda transportasi di Jakarta kembali semrawut. Pada Rabu (8/11) siang, misalnya, pedagang kaki lima (PKL) menggelar lapak di jalan di sekitar halaman Bareskrim Polri di Jalan Jatibaru Bengkel. Mereka menggelar dagangan berupa makanan, minuman, kaus kaki, jilbab, dan lain-lainnya. Selain dipadati PKL, Jalan Jatibaru Bengkel itu juga dipadati ojek dan bajaj yang mangkal.PKL tenang berjualan kendati puluhan anggota satpol PP berjaga di beberapa lokasi di sana. Para pejalan kaki harus berkelit atau saling memberikan jalan saat berpapasan dengan pejalan kaki lain sebab trotoar yang ada dipenuhi barang dagangan.Kondisi paling parah ditemui di Jalan Jatibaru Raya yang mengarah ke pasar Blok G Tanah Abang. Di sekitar jalan itu trotoar sudah lebar, tetapi jumlah PKL justru membeludak. Tarsito (55), pedagang buah di trotoar, mengatakan, dua bulan ini dia menggelar lapak di depan sebuah ruko. Ia pendatang dari Semarang, Jawa Tengah, yang kerap berjualan musiman di Jakarta. "Sekarang sudah enak tidak banyak razia seperti yang lalu-lalu. Kami berjualan di trotoar bebas sehingga saya memilih jualan di sini," kata Tarsito.Di sekitar Blok G, proyek perbaikan jalan dan pelebaran trotoar masih berlangsung. Sepeda motor, angkot, dan bus kota yang melintas di jalan itu tersendat karena jalan menyempit. Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, kemarin, menjelaskan, penataan kawasan Tanah Abang dari sisi transportasi sudah pasti harus melibatkan PT KAI. "Saya sudah bicara. Jadi untuk penataan kawasan Tanah Abang melibatkan PT KAI. Jadi, kalau di situ ada konektivitas, yang untung bukan hanya penumpang, melainkan juga PT KAI," katanya. "Itu masih kami bahas, dikaji dulu," tambah Andri. Vice President Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan, volume penumpang yang naik dan turun di stasiun transit ini lebih dari 110.000 penumpang per hari. Angka itu di luar penumpang yang transit untuk melanjutkan perjalanan ke stasiun lain. PT KCI siap untuk berkoordinasi dengan pemerintah untuk penataan, tetapi tetap sesuai kapasitasnya. Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengungkapkan, penataan Tanah Abang dalam jangka pendek perlu melibatkan berbagai pihak. Dinas UMKM bersama Asosiasi PKL DKI dan Kelurahan Tanah Abang perlu mendata ulang jumlah pasti PKL, titik sebaran, dan jenis usahanya. Dalam pendataan perlu dipastikan PKL itu memang pedagang yang tidak punya kios di dalam pasar. Yang perlu adalah menata agar tidak semrawut, bukan berarti memasukkan PKL ke gedung. Menata Tanah Abang tidak bisa parsial. Penataan harus menyeluruh dari aspek transportasi hingga kawasan perdagangan. (HLN/IRE/DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000