logo Kompas.id
MetropolitanTiga Hari Mogok, Harga Sayur...
Iklan

Tiga Hari Mogok, Harga Sayur dan Buah Naik

Oleh
· 3 menit baca
Iklan

TANGERANG, KOMPAS — Aksi mogok ratusan pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, memasuki hari ketiga, Rabu (15/11). Hingga kemarin, tidak ada kesepakatan antara pedagang dan pihak manajemen PT Selaras Griya Adigunatama, pengelola pasar itu. Di pasar itu, tiga hari ini, tidak ada perputaran uang. Harga sejumlah komoditas, terutama sayuran dan buah-buahan di pasar tradisional dan pedagang keliling, pun naik hingga 200 persen.Di Pasar Anyar, harga wortel lokal naik dari Rp 8.000 per kilogram jadi Rp 12.000 per kg. Cabai keriting dari Rp 30.000 jadi Rp 60.000 per kg. Adapun harga bawang merah Rp 25.000-Rp 25.000 per kg naik jadi Rp 35.000 per kg. Harga jeruk kalimantan naik dari Rp 15.000 per kg jadi Rp 20.000-Rp 25.000 per kg, sedangkan jeruk medan dari Rp 20.000- Rp 25.000 per kg naik jadi Rp 25.000-Rp 30.000 per kg."Saya kaget, baru hari Minggu beli wortel, tadi beli wortel lagi, harganya naik gede," kata Irmawati (45), warga Sukasari, Kota Tangerang, di Pasar Anyar.Lain lagi dengan Lestari (35), warga Poris, Kota Tangerang. "Saya biasanya belanja sayuran untuk stok tiga atau empat hari dan buah sampai seminggu di Pasar Induk. Karena sampai hari ini (Rabu) pedagang tidak berjualan, terpaksa belanja ke Pasar Babakan. Kaget saya, karena harganya naik sampai dua kali lipat," katanya di Pasar Babakan. Kenaikan harga diakui Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati. "Hari ini, kami memantau harga di sejumlah pasar di Kota Tangerang (pasar yang dikelola PD Pasar). Beberapa komoditas sayuran sudah naik, seperti bawang merah. Kalau buah masih belum," kata Titien.Di Kota Tangerang terdapat 26 pasar tradisional, di antaranya tujuh pasar dikelola PD Pasar dan 19 pasar dikelola swasta. "Di Kota Tangerang hanya ada satu pasar induk, yakni Pasar Induk Tanah Tinggi. Namun, pasar itu dikelola swasta," kata Titien. Pasar induk Tanah Tinggi menjual sayuran, buah-buahan, dan rempah.Menurut pedagang, kenaikan harga disebabkan stok sayuran dan buah kosong. "Sama sekali tidak ada pasokan karena pasar induk tutup. Ini baru pertama kali," kata Nuryanto (39), pedagang sayuran di Pasar Lama, Kisamaun, Kota Tangerang. Nuryanto harus membeli sayur dan buah ke Pasar Induk Kramatjati. "Ongkos (biaya transportasi) membengkak," katanya. Para pedagang dan warga berharap pemerintah dan pengelola pasar segera mencari solusi.MerugiMogok itu juga mengakibatkan pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi merugi. Daiman (45), pedagang jeruk, setiap kali memasok jeruk kalimantan dan medan sebanyak 5 ton dengan omzet Rp 20 juta. Tiga hari tak dagang, jeruknya menumpuk di pasar. "Mau tak mau harus menanggung akibatnya. Kami harus memperjuangkan nasib usaha ini, karena kebijakan pengelola pasar memberatkan dan bisa mematikan usaha kami," kata Daiman, pemilik 8 karyawan.Suhemi, pedagang jengkol dan rempah dengan 15 lapak, juga merugi. "Memang tidak ada pemasukan. Tapi, ini perjuangan kami agar pihak pengelola mengubah kebijakan," ujar pedagang dengan 60 karyawan itu.Pedagang mogok karena pengelola mewajibkan mereka segera bayar sewa lapak, kios, dan toko mulai November 2017. Pedagang minimal harus melunasi 30 persen dari nilai kontrak antara Rp 75 juta dan Rp 200 juta per lima tahun. Sisanya bisa dicicil lima tahun. Padahal, kontrak sewa lapak yang sudah disepakati untuk 20 tahun pertama baru berakhir tahun 2021. Pedagang juga wajib memasukkan komoditas 1 ton per hari. Setiap kilogram yang masuk dikenai biaya distribusi Rp 100 per hari. Biaya itu belum termasuk biaya listrik, air, serta penggunaan kamar mandi dan toilet.Ketua Perkumpulan Pasar Induk Tanah Tinggi, Luster P Siregar, meminta maaf kepada warga dan pelanggan. "Kami instruksikan semua pedagang, mulai tengah malam ini (Kamis) bisa kembali dagang," katanya. (PIN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000