TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Banten menjanjikan kemudahan perizinan dan pembangunan infrastruktur untuk mempermudah akses dan pemenuhan kebutuhan investasi. Itu diungkapkan di hadapan sejumlah investor dan perwakilan perusahaan dalam negeri dan asing.
Asisten Daerah II Provinsi Banten Ino S Rawita mengungkapkan, Pemprov Banten telah menerbitkan regulasi terkait perizinan terpadu untuk kemudahan industri. "Dukungan ini kami harap mendapat umpan balik, di antaranya menjaga lingkungan di sekitar kegiatan investasi serta taat membayar pajak dan menaati regulasi," ujar Ino dalam Investor Gathering Banten Expo 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Kabupaten Tangerang, Kamis (16/11).
Hingga September 2017, terdapat 2.718 proyek di Banten dengan nilai investasi Rp 41,8 triliun. Investasi itu menyerap tenaga kerja 86.000 orang.
Potensi investasi yang berkembang di Banten adalah sektor industri. Banten memiliki 20 kawasan industri di kabupaten/kota yang terbesar di Serang dan Cilegon. Selain itu, Banten juga punya potensi wisata, yaitu Tanjung Lesung di Pandeglang dengan area total 1.500 hektar. Ada pula Pantai Sawarna di Kabupaten Lebak yang memiliki garis pantai 509 km dan 55 pulau.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten Wahyu Wardana menyebut, tahun 2016 target investasi Rp 50 triliun yang terealisasi Rp 52 triliun. Tahun 2017, targetnya Rp 61,9 triliun.
"Secara nasional, provinsi Banten jadi salah satu tujuan investasi utama, baik bagi perusahaan asing maupun dalam negeri. Dengan perizinan online, pengusaha tak perlu datang langsung ke kantor," kata Wahyu.
Selain perizinan, baik Ino maupun Wahyu mengatakan, perlu dukungan infrastruktur andal. Karena itu, beberapa pembangunan jalan tol, waduk, juga jaringan rel kereta api sedang dan akan dibangun di Banten. Pembangkit listrik tenaga uap akan dibangun pemerintah pusat.
Beberapa proyek infrastruktur dalam proses pembangunan dan perencanaan, antara lain jalan tol, yaitu ruas Serang-Panimbang (83,91 kilometer), Serpong-Kunciran (11,2 km), Serpong-Balaraja (30 km), dan Serpong-Cinere (11,5 km). Selain itu, sedang dibangun dua waduk besar, yakni Waduk Kariam di Lebak dan Waduk Sindangheula di Serang.
Waduk Kariam di Lebak di lahan 1.740 hektar akan mendistribusikan air ke Serang, Cilegon, Rangkasbitung, Parung Panjang, Tigaraksa, Serpong, Maja, hingga Jakarta. Waduk dengan kapasitas 0,8 juta meter kubik itu juga akan mengairi 22.000 hektar area irigasi Ciujung dan jadi sumber pembangkit listrik yang akan menghasilkan 1,8 megawatt.
Adapun Waduk Sindangheula akan menampung 9,2 juta meter kubik air. Keduanya akan menyediakan air baku untuk beberapa kabupaten/kota. (UTI)