logo Kompas.id
Metropolitan"Open House" Masih Sepi...
Iklan

"Open House" Masih Sepi Peminat

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan open house di kantor-kantor kecamatan di Jakarta Barat, Sabtu (18/11), belum banyak diminati warga. Jumlah warga yang datang untuk mengadukan masalah mereka tak lebih dari tiga orang di satu kecamatan. Open house atau juga disebut coffee morning merupakan program yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setiap kantor kecamatan diadakan pelayanan untuk menerima pengaduan warga, setiap Sabtu pukul 08.00-11.00. Harapannya, warga tidak lagi mengadu ke gubernur di Balai Kota DKI Jakarta karena pengaduan bisa dilayani di kantor kecamatan. "Di hari pertama open house, jumlah warga yang datang hanya dua orang. Yang pertama mengadukan soal lampu jalan yang mati. Yang kedua soal bantuan pemerintah nontunai serta mutasi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dari iuran ke gratis, karena yang bersangkutan sudah tidak bekerja," ujar Camat Kalideres Supriadi. Ia mengatakan, sebenarnya warga yang datang lebih dari dua orang, mereka kebanyakan hanya sekadar bertanya tentang berbagai hal. Pihak kecamatan tetap melayani warga yang datang ini.Di kantor Kecamatan Grogol Petamburan, tiga warga mengadu. "Pertama, warga dari Medan yang sudah dua hari telantar di Jakarta. Dia datang dari Medan dengan bus, mencari saudaranya. Perkara ini langsung ditangani suku dinas sosial. Dengan pendampingan mereka, yang bersangkutan dipulangkan ke Medan," kata Camat Grogol Petamburan Akhmad Sayidin.Warga yang kedua mengadu tentang teknis pendaftaran BPJS. Yang ketiga, lanjutnya, berkonsultasi soal pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB). Camat Tamansari Firman Ibrahim mengatakan, hanya satu warga yang datang ke open house untuk mengeluhkan lamanya prosedur penerbitan IMB. Meskipun demikian, warga itu tidak menyebutkan adanya penyimpangan saat pengurusan IMB.Berbeda di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tercatat delapan warga yang mengadu, Sabtu. Permasalahan yang disampaikan antara lain soal pedagang kaki lima (PKL), parkir liar, pohon tua yang menutup lampu jalan, lampu di jalan dan taman, dan bangunan yang kotor. Camat Kebayoran Baru Aroman mengatakan, keluhan-keluhan itu akan dibahas dan dipilah saat rapat kecamatan pada hari Senin. "Jika (permasalahan) bisa diselesaikan di tingkat kecamatan, akan segera kami tindak lanjuti. Kalau tidak, akan dibawa ke tingkat kota atau bahkan provinsi," katanya.Roy (56), warga Kebayoran Baru, menyampaikan keluhannya terkait PKL di wilayah Melawai, Jakarta Selatan, yang belum ditertibkan. "Mereka (PKL) tahu kapan petugas satpol PP akan beroperasi. Ketika satpol PP lewat, mereka ngumpet semua," katanya sambil mengusulkan agar operasi petugas satpol PP tak dijadwalkan. Roy berpendapat, penerimaan pengaduan seperti ini merupakan inisiatif yang bagus. "Yang penting, tradisi ini jalan terus. Jangan sampai stuck di tengah jalan," ujarnya.Akan dievaluasiTerkait sedikitnya jumlah pengadu di hari Sabtu, Sayidin memperkirakan, hal itu disebabkan Instruksi Gubernur Nomor 135 Tahun 2017 tentang open house ini baru disahkan pada hari Kamis lalu. "Ya, kami tunggu sampai 1-2 bulan mendatang, seperti instruksi Pak Wali (Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi). Kalau setelah masa tersebut tidak ada kemajuan, perlu evaluasi. Pak wali akan menyampaikan evaluasi tersebut kepada gubernur," ujar Sayidin.Aroman mengatakan, selain hari Sabtu, warga juga bisa mengadu ke kantor kecamatan pada hari Senin sampai Kamis pukul 08.00-09.00. Pengaduan juga bisa disampaikan melalui aplikasi Qlue. (WIN/DD07)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000