TANGERANG, KOMPAS — Curah hujan dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air Sungai Cisadane bertambah. Namun, hingga Selasa (28/11), volume air di Pintu Air Sepuluh di Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, masih terpantau normal.
Petugas Pintu Air Sepuluh, Abdul Main, mengatakan, hingga saat ini, debit air masih terpantau normal, yakni 12,5 meter di atas permukaan laut (dpl). Ia mengakui dampak dari hujan beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air sungai naik. Karena itu, petugas Pintu Air Sepuluh Cisadane mulai waspada. Mereka harus memantau dan mengatur jumlah debit air sungai yang bersumber dari Batu Belah, Kabupaten Bogor, itu.
Sejauh pengamatan, Selasa, air di Sungai Cisadane terlihat naik dari kondisi sebelum hujan. Aliran irigasi yang membentang di Jalan TMP Taruna dan Surya Dharma, Neglasari, juga naik dari kondisi sebelumnya. Meski begitu, sebagian warga di Neglasari tetap memanfaatkan air irigasi untuk mencuci pakaian. Air kali yang debitnya naik juga dimanfaatkan anak-anak untuk mandi.
Meningkatnya debit air juga membuat petugas harus mengatur buka dan tutup pintu air untuk tetap mengontrol posisi air agar tetap normal. ”Ada dua dari 10 pintu yang kami fungsikan untuk mengendalikan debit air,” kata Abdul.
Menurut dia, jika debit air berada di atas normal, kedua pintu akan dibuka agar air mengalir ke arah laut. Air sungai naik 1 meter saja, kata Abdul, pengaruhnya sangat besar. Kalau kondisinya seperti itu, pintu harus segera dibuka.
Secara terpisah, Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mengatakan, pihaknya berkonsentrasi membangun turap-turap di pinggir sungai sekitar daerah rawan banjir. Menurut Arief, pembangunan turap harus selesai pengerjaannya pada Desember ini. Dua titik rawan banjir yang akan ditanggulangi ada di Total Persada, Periuk, dan Petir, Cipondoh.