Dadap Mendesak Ditata Ulang
TANGERANG, KOMPAS — Pesisir pantai Dadap di Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, mendesak ditata ulang. Selain kumuh dan semrawut, kawasan ini sering terendam banjir akibat tingginya curah hujan ataupun akibat rob.
Hingga Kamis (7/12), rob masih melanda Kampung Baru. Luapan air akibat kenaikan permukaan air laut ini terjadi sejak Selasa lalu. Rob terjadi di tiga RW, yakni RW 001, 002, dan 003 di Kampung Baru. Genangan paling parah terdapat di RW 001.
Ketinggian air bahkan mencapai 70 sentimeter. Akibat luapan air laut, ratusan rumah terendam banjir. Tercatat, sekitar 1.700 warga terdampak.
Mustakin (48), warga RW 002, mengatakan, air mulai masuk ke rumah warga sejak Selasa pukul 06.00. Air terus naik hingga mencapai ketinggian 70 sentimeter atau setinggi pinggang anak-anak.
Tidak hanya merendam rumah, banjir juga mengakibatkan aktivitas warga terganggu lantaran banyak jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan.
Ketua RT 002 RW 003, Kampung Baru, Jahrudin, menjelaskan, banjir akibat rob kali ini merupakan yang terlama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. ”Sudah tiga hari ini air masih menggenangi rumah warga dan airnya masih tinggi,” katanya, kemarin.
Merujuk tahun-tahun sebelumnya, kata Jahrudin, banjir dampak dari rob paling lama hanya dua hari. Pada hari ketiga, air sudah surut.
Kendati banjir menggenangi rumah sejak Selasa, sejumlah warga memilih tetap bertahan di rumah dan tidak mau mengungsi. ”Warga di sini mulai terserang penyakit flu dan gatal-gatal. Namun, mereka tidak mau mengungsi,” kata Mustakin.
Dalam suratnya kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang tertanggal 5 Desember 2017, Lurah Dadap Fauzi menyatakan, warga yang terdampak rob saat ini membutuhkan makanan, tenda untuk pengungsian, dan obat-obatan.
Tata ulang
Di Tigaraksa, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kawasan Kampung Baru yang terendam rob ini sudah direncanakan akan ditata ulang.
”Rencana penataan kawasan ini sudah lama dibahas. Penataan ini untuk menjadikan kawasan itu sebagai daerah ruang terbuka hijau. Namun, rencana ini terus mendapat penolakan dari sebagian warga dengan alasan yang tidak jelas,” katanya, Kamis.
Penataan ini untuk menjadikan kawasan itu sebagai daerah ruang terbuka hijau.
Dalam penataan kawasan ini, pemerintah kabupaten menginginkan warga lebih mandiri, dalam arti perekonomian mereka berjalan baik. Nelayan dan keluarga juga bisa memanfaatkan potensi alam yang tersedia untuk menghasilkan produk tertentu. Misalnya, memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami sayuran.
Terkait dengan rencana penataan ini, pemkab akan menertibkan bangunan yang ada dalam jarak 10 meter sampai 20 meter di sisi kiri dan 5 meter hingga 10 meter di sisi kanan jalan utama. Penertiban pernah dilakukan pada Maret 2016. Akan tetapi, pemkab mengalami kendala karena sebagian warga melaporkannya ke Ombudsman dan Komnas HAM.
Penataan kawasan ini juga dikerjakan TNI melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang melibatkan warga sekitar. Akan tetapi, seperti pemkab, sebagian warga menolak. Sebagian warga melaporkan TNI ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Ombudsman.
”Penataan kawasan ini juga dilakukan agar tidak terjadi banjir setiap kali hujan atau terjadi rob seperti saat ini,” kata Zaki.
Ia menambahkan, seharusnya di pesisir pantai dibuat tanggul dan bagian darat ditinggikan. Adapun permukiman warga dijadikan rumah susun. Infrastruktur dan jalan juga diperbaiki agar saat air laut naik, tidak terjadi banjir rob.
Penataan kawasan Dadap ini sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tangerang 2013-2018 sekaligus program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Penataan kawasan yang dulunya kumuh dan semrawut ini untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi ruang terbuka hijau, pusat kuliner, pasar tradisional, dan permukiman warga berupa rumah susun sederhana. Apabila memungkinkan, di kawasan itu akan didirikan pondok pesantren (Kompas,28 Desember 2016).
Selanjutnya, pemkab akan menyempurnakan kawasan ini dengan menambah sarana dan prasarana pelengkap, seperti membangun pelelangan ikan dan pelabuhan kecil. (PIN)