BEKASI, KOMPAS — Polisi masih mengembangkan kasus pembunuhan Mashita Oktavia (17) di depan gerbang Perumahan Alinda Kencana I, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Jawa Barat, Sabtu (9/12). Pelaku diduga orang yang dikenal korban.
Penuturan warga di sekitar lokasi kejadian, Minggu (10/12), peristiwa terjadi pukul 01.30, ketika jalanan sepi. Saat itu, Mashita menghentikan sepeda motornya dan menelepon seseorang, yang kemudian diketahui menelepon kakeknya, Sanusi (65).
Informasi itu diungkapkan Komisaris Besar RP Argo Yuwono dari Humas Polda Metro Jaya, yang menerima laporan dari Polres Bekasi Kota. Saat itu, Mashita minta dijemput kakeknya karena sepeda motornya rusak.
Sekitar 30 menit kemudian, laki-laki berkulit sawo matang mengenakan sweater biru dongker dengan tinggi badan sekitar 165 sentimeter menghampiri korban membawa celurit. Kejadian itu dituturkan Heru, pedagang nasi goreng.
Seusai melihat kejadian pembunuhan, Heru berlari ke salah satu warung meminta bantuan. "Saat kejadian, kakak saya, Iqbal, sedang berjaga di warung," kata Irham, pemilik warung itu.
Pada saat Heru, Iqbal, dan salah satu pedagang menghampiri korban, pelaku terlihat berjalan santai ke arah perumahan Alinda Kencana. Mereka melihat korban berlumuran darah akibat luka bacokan di bawah leher kiri dan kanan serta lambung kiri.
Di lokasi kejadian, kendaraan korban jenis Yamaha Mio merah dengan nomor polisi B 3635 FMM ditinggal. Telepon genggam korban dibawa pelaku.
Salah satu polisi di Polsek Bekasi Utara mengatakan, saat ini mereka masih mendalami kasus itu untuk menemukan motif pembunuhan dan pelaku. Informasi dari Polsek Bekasi Utara, diduga pelaku merupakan orang dekat korban karena tahu keberadaannya saat kejadian.
"Kami masih berupaya mengungkap kasus ini dengan cepat," kata Kepala Polsek Bekasi Utara Komisaris Suroto. (WAD/DD08)