Di KPU Kabupaten Bogor, dua pasangan mendaftar pada hari terakhir, yakni Ade Ruhandi-Inggrid Kansil dan Ade Wardhana-Asep Ruhiyat. Pendaftaran kedua pasangan diterima. ”Walaupun ada berkas yang harus dilengkapi, seperti laporan harta kekayaan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” kata Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti, kemarin.
Pasangan Ade-Inggrid diusung koalisi Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PKS, dan Partai Nasdem, sedangkan pasangan Ade-Asep didukung Partai Perindo lewat jalur perseorangan.
Sebelumnya, tiga pasangan sudah mendaftar. Hari pertama, pasangan Gunawan Hasan-Fikri Rhoma Irama lewat jalur perseorangan. Fikri adalah anak musisi Rhoma Irama. Hari kedua, pasangan Ade Yasin-Iwan Setiawan diusung tiga parpol, PPP, PKB, dan Gerindra. Pasangan yang diusung koalisi PDI-P dan Hanura, Fitri Nugraha-Bayu Syahjohan, mendaftar sore harinya.
Di Kota Bogor, empat pasangan mendaftar. Pasangan jalur independen, Edgar Suratman- Syefwelly Gynanjar Djoyodiningrat, masih harus melengkapi berkas terkait dokumen bisnis.
Tiga pasangan lain adalah Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim, Achmad Ru’yat-Zaenul Mutaqin, dan Dadang Danubrata-Sugeng Teguh Santoso. Pada Pilkada 2013, Ru’yat yang kala itu maju kalah 1.755 suara sah dari Bima Arya-Usmar Hariman.
Kemarin, mereka menegaskan siap membenahi dan bersih-bersih. Bima menegaskan pada pilihan kemeja kotak-kotak hitam-putih. ”Ini menunjukkan kami siap bekerja. Siap kotor-kotoran,” ujar Bima yang menggandeng Dedie, mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antarkomisi dan Instansi KPK. Pasangan itu diusung Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura, dan PAN.
Adapun Edgar, birokrat senior di Kota Bogor, optimistis memperbaiki bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Pasangan Ru’yat-Zaenul menggarisbawahi daya beli masyarakat, kemacetan lalu lintas, dan pola interaksi sosial. Pasangan yang didukung PKS, PPP, dan Gerindra ini akan fokus membangun dari pinggiran kota.
Lawan kotak kosong
Di wilayah Tangerang, dua petahana dipastikan melawan kotak kosong pada Pilkada 2018. Di Kota Tangerang, sepuluh partai politik di parlemen dan dua partai politik baru mendukung pencalonan pasangan petahana Arief Rachadiono Wismansyah-Sachrudin. Dukungan untuk keduanya tertuang dalam deklarasi bersama di Lapangan Ahmad Yani, Kelurahan Sukasari.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tangerang Baihaki mengatakan, alasan semua partai mengusung kembali petahana karena elektabilitas petahana tidak tertandingi.
Ketua KPU Kota Tangerang Sanusi Pane mengemukakan, hingga pukul 20.00, baru satu pasangan calon mendaftar. Penetapan pasangan calon dijadwalkan 12 Februari. Sanusi menargetkan tingkat partisipasi pilkada ini 78 persen.
Pasangan bakal calon tanpa lawan juga terjadi di Kabupaten Tangerang. Petahana Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berpasangan dengan Ketua DPRD Mat Romli. Mereka mengklaim dukungan 12 parpol.
Kota Bekasi
Di Kota Bekasi, peta pertarungan berubah pada menit-menit terakhir masa pendaftaran, Rabu malam. Setelah awalnya ada tiga pasangan, ternyata hanya dua pasangan yang mendaftar ke KPU Kota Bekasi.
PDI-P yang awalnya mengusung Sumiyati Mochtar Mohammad-Lilik Haryoso berubah mengusung petahana Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang berpasangan dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhianto. Perubahan terjadi saat pasangan Rahmat-Tri sedang mendaftar di kantor KPU Kota Bekasi.
Sumiyati adalah kader PDI-P yang juga istri mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad. Adapun Lilik Haryoso adalah Sekretaris DPC PDI-P Kota Bekasi. Rahmat-Tri semula diusung Golkar, Demokrat, PPP, Hanura, PKB, dan Nasdem.
Atas perubahan itu, hanya ada dua pasangan yang akan bertarung di Kota Bekasi. Pasangan lain, Nur Supriyanto-Adhy Firdaus, didukung PKS dan Gerindra. Nur adalah anggota DPRD Jawa Barat yang juga Ketua DPW PKS Jawa Barat.(INK/DD17/RTS/PIN/ILO)