OK-5 Semper-Rorotan Beroperasi, Perlu Beberapa Perbaikan
Oleh
·2 menit baca
Masa uji coba trayek Semper-Rorotan yang diberi nama OK-5 dimulai Selasa (16/1). Sementara tiga trayek yang telah direncanakan sebelumnya, yakni Tanjung Priok-Plumpang (OK-1), Lebak Bulus-Pondok Labu (OK-3), dan Grogol-Jembatan Dua (OK-4), belum jelas kapan akan diuji coba. Hari ini, trayek Kampung Rambutan-Pondok Gede menurut rencana akan diuji coba.
Wibowo dari Humas Transjakarta mengatakan, uji coba sistem OK OTrip pada trayek tersebut masih menunggu proses negosiasi antara PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan pihak koperasi angkutan kota sebagai operator trayek. ”Masih menunggu negosiasi mengenai nilai rupiah per kilometer,” kata Wibowo, Selasa, di Jakarta.
Nilai rupiah per kilometer harus sesuai dengan kajian dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). ”Ini sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 17 Tahun 2015,” katanya.
Kepala Seksi Angkutan Jalan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Mayzendri mengatakan, trayek OK OTrip di wilayah Jakarta Utara awalnya hanya rute Tanjung Priok-Plumpang yang disiapkan.
”Ternyata, KWK (Koperasi Wahana Kalpika) berminat (bergabung OK OTrip). Pihak mereka sudah siap. Akhirnya langsung diluncurkan meski awalnya tidak termasuk empat rute awal,” kata Mayzendri.
Perlu perbaikan
Trayek OK OTrip OK-5 Semper-Rorotan direncanakan akan melayani penumpang dari area Simpang Lima Semper sampai daerah Rorotan, Jakarta Utara. Trayek ini akan melalui Jalan Raya Tugu, Jalan Cakung Cilincing Raya, Jalan Madya Kebantenan, Jalan Sungai Landak, Jalan Akses Marunda, Jalan Sarang Bango, Jalan Marunda I, dan Jalan Sungai Kendal.
Waktu tempuh perjalanan satu arah dari Simpang Lima Semper hingga Jalan Sungai Kendal yang berada di tepi aliran Kanal Banjir Timur sekitar 50 menit. Berdasarkan catatan petugas transjakarta, rute ini melewati 40 perhentian (bus stop).
Ricky (19), penumpang asal Semper, mengatakan, jumlah perhentian mikrolet perlu ditambah. ”Saya berharap (perhentian) jumlahnya ditambah supaya warga tidak perlu berjalan terlalu jauh,” katanya.
Hal lain yang perlu dievaluasi adalah pemilihan titik keberangkatan mikrolet OK-5 di Simpang Lima Semper. Jalan selebar 6 meter tersebut padat dilintasi kendaraan, termasuk truk pengangkut kontainer. Angkot OK-5 kesulitan berputar balik.
Integrasi transjakarta
Trayek OK-5 belum bersinggungan langsung dengan trayek bus transjakarta BRT. Akibatnya, trayek OK-5 tidak memiliki halte transjakarta sebagai salah satu titik perhentian. Padahal, saat ini halte transjakarta adalah satu-satunya tempat penjualan kartu OK OTrip. PT Transjakarta didesak menyiapkan tempat penjualan kartu OK OTrip di luar halte transjakarta. (DD17)