”Beberapa waktu lalu, kami bertemu dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI. Mereka mengatakan ada dana untuk pembebasan lahan. Sekarang, prinsipnya, BBWSCC jemput bola karena uang tidak boleh mengendap,” kata Kepala BBWSCC Jarot Widyoko, Kamis (18/1).
Kepala Dinas SDA DKI Teguh Hendarwan mengatakan, tahun 2018 ada anggaran Rp 1,3 triliun untuk pembebasan lahan Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, dan Kali Sunter. Anggaran itu merupakan usulan dari tahun sebelumnya. Dinas SDA masih menunggu arahan dan kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Salah satu janji politik Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017 adalah tidak melakukan penggusuran paksa terhadap warga di bantaran kali. Anies berjanji melakukan pendekatan lain yang lebih humanis dan partisipatif untuk menangani banjir.
Teguh melanjutkan, beberapa lahan di bantaran Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung ada yang sudah dibebaskan. Namun, pembebasan itu terpotong-potong karena masalah pertanahan, seperti tanah masih dalam status sengketa. Di beberapa lokasi yang sudah dibebaskan, ia juga meminta BBWSCC kembali melanjutkan program normalisasi kali.
”Meski pembebasan lahan terkendala, kami tetap melaksanakan kegiatan rutin, yaitu pengerjaan turap batu kali serta normalisasi kali dan saluran penghubung. Dengan demikian, diharapkan pada saat curah hujan ekstrem, penanganan banjir dapat terkendali karena kami juga sudah mengaktifkan pompa-pompa yang ada,” ungkap Teguh.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Rabu, mengatakan, normalisasi Kali Krukut di wilayah Kemang mensyaratkan pembebasan lahan. Pasalnya, lebar Kali Krukut yang sebelumnya 20 meter menyempit menjadi 2-3 meter. Kali diokupasi bangunan komersial, seperti hotel, kafe, dan tempat hiburan. Salah satu hotel pernah diminta memangkas pagarnya karena mengokupasi Kali Krukut. Setelah itu, belum ada tindakan lain selain mengeruk kali.
Ia melanjutkan, proses penertiban bangunan yang melanggar aturan di sekitar Kali Krukut sudah dilakukan Dinas Cipta Karya dan Pertanahan. Apalagi jika bangunan itu melanggar izin mendirikan bangunan dan peruntukan. Untuk tindak lanjut pada tahun anggaran 2018, Tri menunggu kebijakan gubernur.
Rob
Kemarin, sebagian permukiman di empat RT di RW 001 Kamal, Kalideres, Jakarta Barat; dan Kamal Muara di Penjaringan, Jakarta Utara; tergenang rob sejak pukul 09.00.
Lurah Kamal Abdul Karim saat dihubungi mengatakan, air laut masuk lewat saluran air pembuangan warga. Genangan air bertambah tinggi karena limpasan air dari jalan tol yang lebih tinggi dari saluran pembuangan warga. ”Saat air laut pasang, warga menutup saluran air pembuangan dengan karung-karung berisi pasir. Namun, ketika saluran ditutup, muncul limpasan air dari tol,” ujarnya.
Pagi hari, tinggi genangan mencapai 20 sentimeter, tetapi pukul 16.00 air surut. Petugas penanganan prasarana dan sarana umum menghidupkan pompa air untuk mengurangi banjir.
Warga di RW 004 Kamal Muara mengalami rob sejak pekan lalu. ”Genangan air mencapai 30 sentimeter. Sempat surut karena rob reda, tetapi banjir lagi karena hujan deras sejak pagi tadi,” kata Josan (45), warga setempat.
Menurut Ketua RW 001 Kamal Muara Rahmat, rob disertai hujan deras sepekan terakhir, buruk bagi para pemukim. ”Pintu air di sini tidak berfungsi. Kami lebih mengharap kerja pompa air. Pompa bisa mengatasi luapan air Tol Sedyatmo, Bandara Soekarno-Hatta,” kata Rahmat.
Banjir akibat hujan deras juga menggenangi Jalan Patra, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tinggi genangan sampai 50 sentimeter hingga pukul 18.00. (DEA/WIN)