BOGOR, KOMPAS — Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan mengevaluasi izin tempat hiburan malam dan segera menutup dua diskotek yang beroperasi tanpa izin.
Hal itu dinyatakan Bima setelah melakukan razia ke beberapa tempat hiburan malam, Minggu (21/1) dini hari. Razia dilakukan bersama aparat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, tentara, dan polisi di wilayah Kota Bogor.
Razia gabungan tersebut digelar menyusul insiden tertembaknya Fernando Wowor, Sabtu dini hari. Penembakan diduga dilakukan polisi berinisial Brigadir Satu AR di halaman parkir sebuah diskotek di Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor.
”Ada dua THM (tempat hiburan malam) yang segera kami tutup atau tidak akan diberi izin operasi. Yang lainnya akan kami teliti kembali kelengkapan perizinannya,” kata Bima.
Saat pemeriksaan dokumen perizinan, diskotek di Sukasari itu hanya memiliki izin gangguan yang tidak berlaku lagi. Satu lagi diskotek di Tajur mengantongi izin untuk karaoke, tetapi ternyata tidak menjalankan bisnis karaoke, melainkan diskotek.
”Seharusnya THM memiliki izin TDUP (tanda daftar usaha pariwisata), izin terkait usaha kepariwisataan. Mereka tidak mengurusnya. Untuk usaha diskotek, tidak usah ada lagilah di Kota Bogor. Lebih banyak kemudaratannya. Kejadian atau keributan di diskotek bukan cuma (yang di Sukasari) itu, sudah beberapa kali,” tutur Bima Arya.
Tidak terkait kedinasan
Terkait insiden tertembaknya Fernando Wowor, yang diduga dilakukan Briptu AR, anggota Brimob Polri, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Mohamad Iqbal memastikan Polres Kota Bogor menangani perkara tersebut sesuai koridor hukum.
”Kami prihatin atas terjadinya kasus tersebut dan menyampaikan turut belasungkawa kepada keluarga korban. Kami pastikan kejadian itu tidak ada kaitan dengan kedinasan. Proses hukum akan berjalan sebagaimana mestinya,” ucap Iqbal.
Iqbal mengatakan, proses penyelidikan dan penyidikan masih berlangsung. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Namun, duduk perkara atau awal terjadi insiden yang berujung penembakan hingga korban tewas belum bisa disimpulkan sebab semua saksi belum selesai diperiksa.
”Anggota kami yang diduga sebagai pelaku juga belum dapat diperiksa. Dia masih dalam perawatan di rumah sakit,” katanya. (RTS)