Protes Penutupan Jalan, Sekitar 200 Sopir Mikrolet dari Lima Trayek Mogok
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sopir mikrolet dari lima trayek yang melalui Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, mogok Senin (29/1). Para sopir mikrolet itu mogok karena jalur yang mereka lalui ditutup dan digunakan berdagang oleh para pedagang kaki lima.
Kelima trayek itu adalah M03, M08, M09, M10, dan M11. Berkurangnya pendapatan para sopir menjadi alasan utama mereka melakukan aksi mogok.
Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono mengatakan, ada sekitar 200 sopir yang ikut mogok mengangkut penumpang. Aksi mogok itu dimulai sejak pukul 08.00. Hingga pukul 12.00, para sopir angkot masih bertahan di lokasi.
”Para sopir ini menuntut agar PKL dipindahkan ke pasar atau lokasi mana pun yang digunakan untuk berdagang,” kata Lukman.
Mereka memarkirkan angkotnya di Jalan Jatibaru Raya sebelah timur tepat sebelum jalur masuknya bus transjakarta Tanah Abang Explorer.
Lebih dari 100 angkot dari kelima trayek tersebut diparkir membentuk dua barisan di sana. Akibatnya, sejak pukul 09.00 bus transjakarta itu tidak dapat melintas di Jalan Jatibaru Raya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede telah menemui para sopir angkot tersebut sekitar pukul 11.30. Namun, keduanya masih enggan berkomentar terkait persoalan itu.
”Kami masih ingin menemui Pak Gubernur dulu. Nanti dulu ya,” ujar Andri.