JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 16 anak di bawah umur (balita) dan seorang ibu keracunan setelah menikmati makanan yang disajikan pada acara ulang tahun seorang warga yang beralamat di Jalan Krendang Tengah 1, Krendang, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (28/1). Polisi masih menyelidiki penyebab keracunan.
Dari 17 korban keracunan, dua orang masih dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat, hingga kemarin. Dua pasien itu adalah Seni (7) dan Muhammad Rajib (16). Sherly (29), ibu kandung Seni, memperkirakan bingkisan nasi bungkus yang berisi nasi kuning, telur, dan sosis menjadi penyebab anaknya keracunan.
"Selain nasi bungkus, ada makanan ringan juga. Tetapi, adik Seni yang makan makanan ringan tersebut tidak keracunan," kata Sherly ketika ditemui sedang menemani anaknya di Ruang Melati RSUD Tarakan.
Sherly mengatakan, Seni mulai muntah-muntah sekitar dua jam setelah menyantap nasi kuning. Ia memberikan susu steril dan air kelapa sebagai penawar racun, tetapi tidak mempan. Pada saat bersamaan, ia melihat banyak warga lain juga berkumpul di luar rumahnya, bersepakat membawa anak mereka ke puskesmas.
"Kapasitas puskesmas tidak mencukupi. Akhirnya dengan ambulans puskesmas, kami dibawa ke rumah sakit (Tarakan)," ujar Sherly.
Setelah menginap semalam di rumah sakit, kondisi Seni saat ini membaik. Namun, Sherly mengatakan anaknya belum diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Sebab, Seni ternyata juga mengalami infeksi saluran pencernaan.
Menurut Sherly, belum ada pembicaraan dengan warga yang menyelenggarakan pesta ulang tahun itu perihal musibah ini. Sherly menambahkan, biaya pengobatan akan ditanggung skema BPJS.
Walaupun tidak diundang dalam acara ulang tahun itu, Rajib mengatakan, dirinya juga muntah-muntah sekitar tiga jam setelah menyantap nasi kuning yang dibawa kedua adiknya sebagai bingkisan dari pesta ulang tahun.
Melalui anggota Staf Informasi dan Pemasaran RSUD Tarakan, Ria, pihak humas rumah sakit membenarkan ada dua pasien keracunan yang sedang dirawat dokter. Kondisi mereka baik, tetapi belum ada rencana pemulangan dari rumah sakit.
Tunggu hasil laboratorium
Kepala Polsek Tambora Komisaris Slamet Riyadi membenarkan adanya peristiwa ini. "Sedang kami periksa. Contoh makanan yang disajikan sudah kami bawa ke lab. Hasil uji lab akan menentukan makanan mana yang beracun," ujar Slamet. Pihaknya sudah memeriksa lima saksi.
Eneng, warga yang memasak di rumah tempat acara ulang tahun, mengatakan, dirinya berbelanja bahan yang akan dimasak di Pasar Mitra, Jembatan Lima, Tambora. "Saya belanja di pasar, Minggu pagi. Sehari-hari saya belanja di situ, kok," ujarnya, kemarin.
Eneng tidak mencium tanda aneh pada bahan yang ia beli dan masak. "Bumbu, telur, sayur, semuanya saya pilih dan periksa yang bagus, segar. Enggak ada yang rusak atau busuk sebagian," ucap Eneng.
Ia mengatakan, bukan hanya tetangga yang datang diundang yang keracunan makanan, melainkan juga anggota keluarganya. "Anak dan ponakan saya juga keracunan, tetapi sekarang sudah baikan," kata Eneng.
Slamet meminta semua pihak sabar menunggu hasil lab. "Sabar, biar hasil lab yang menjawab," ujarnya. (WIN/DD17)