JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait dengan kejadian ambrolnya dinding sekitar te-rowongan di Jalan Perimeter Selatan pada Senin (5/2). Selain warga sekitar, polisi juga sudah meminta keterangan penanggung jawab proyek pembangunan terowongan dan rel kereta bandara.
Polisi masih melanjutkan penyelidikan penyebab kejadian yang mengakibatkan seorang karyawati Garuda Maintenance Facility (GMF), Dianty Diah Ayu Cahyani Putri (24), meninggal dunia dan rekannya, Mutmaiinah (25), dirawat di RS Siloam, Karawaci.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis kemarin, mengungkapkan, penyelidikan dan olah TKP dilakukan oleh Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System), Polres Bandara Soekarno-Hatta, dan Puslabfor Mabes Polri. Mobil yang tertimpa beton dinding dan longsoran tanah sudah dibawa ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Argo, saksi yang sudah diperiksa empat orang. Mereka adalah masyarakat yang melihat kejadian tersebut dan dua saksi dari Waskita Karya selaku kontraktor. "Sementara (saksi) masih dalam pemeriksaan di Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujar Argo.
Argo mengatakan, polisi menanyakan kepada pihak kontraktor tentang perawatan proyek dan prosedur perawatannya. Penyebab ambrol baru diketahui setelah penyelidikan oleh Puslabfor selesai. Ia menambahkan, Mutmainah belum diperiksa karena masih dalam perawatan.
Saksi ahli
Kepala Satuan Reskrim Polresta Bandara, Komisaris Mirzal Maulana membenarkan, pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa warga sekitar tempat kejadian. Mereka juga telah meminta keterangan dari saksi penanggung jawab proyek pembangunan terowongan dan rel kereta di atasnya, yakni Waskita dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Saat ini kami sedang mempersiapkan surat untuk meminta keterangan kepada para saksi ahli, termasuk ahli konstruksi dan lainnya. Keterangan saksi ahli ini sangat membantu dalam mengungkap penyebab kejadian ini," ucap Mirzal.
Menurut Mirzal, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan sementara penyebab peristiwa ambruknya dinding tembok terowongan karena sejauh ini belum mendengarkan keterangan saksi ahli.
Peristiwa memilukan terjadi Senin (5/2) sore saat Dianty dan Mutmainah yang mengendarai mobil Honda Brio berwarna hitam melintas di tempat kejadian perkara. Baru sekitar 5 meter keluar dari terowongan, laju mobil mereka terhenti oleh runtuhnya dinding tembok di sisi kiri jalan itu.
Keduanya tertimbun reruntuhan dan Dianty baru bisa dievakuasi setelah 9 jam terkurung dalam reruntuhan tembok. Mutmainah dievakuasi setelah 13 jam tertimbun. Dianty meninggal di RS Mayapada setelah sebelumnya dirujuk dari RSUD Tangerang. Mutmainah kini masih di ruang perawatan di ruang semi-intensif.
KA bandara beroperasi
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan, kereta api Bandara Soekarno-Hatta mulai dioperasikan lagi sejak semalam. KA Bandara relasi Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Bandara Soekarno-Hatta mulai dijalankan pukul 19.51. Untuk rute sebaliknya, KA pertama berjalan pukul 20.40.
"Hasil uji coba dan kajian teknis oleh konsultan independen hari ini menyatakan bahwa jalur telah bisa dilalui KA Bandara, maka malam ini (Kamis) KA Bandara beroperasi kembali," kata Heru.
Ia menambahkan, garis polisi untuk jalur rel KA Bandara di sekitar lokasi ambruknya dinding penahan tanah sudah dicabut sejak proses evakuasi korban selesai dilakukan. "Pemeriksaan Puslabfor pun menyatakan, untuk jalan rel memang aman," katanya.