BOGOR, KOMPAS — Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah menyumbang 70 persen pendapatan asli daerah Kota Bogor selama 2017. Pemerintah Kota Bogor berkomitmen terus mengembangkan potensi sektor UMKM.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) Kota Bogor Anas S Rasmana Rabu (14/2), mengatakan, sektor UMKM berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi kota. Pada 2017, pertumbuhan ekonomi Kota Bogor mencapai 6,7 persen. Sektor UMKM khususnya bidang kuliner menyumbang 70 persen dari total pertumbuhan tersebut.
”Pertumbuhan ekonomi kami di atas pertumbuhan nasional, yaitu 5,01 persen. Itu semua berkat peran sektor UMKM,” kata Anas dalam acara pembukaan Go-Food Festival Kota Bogor. Dalam acara itu, hadir pula Chief Commercial Expansion Go-Jek Catherine Hindra Sutjahyo dan Senior Vice President Public Policy and Government Affair Go-Jek Malikulkusno Utomo.
Menurut Anas, sektor UMKM berpotensi besar untuk dikembangkan. Sebab, jumlah pelaku UMKM di Kota Bogor sudah mencapai lebih dari 23.000 orang pada 2017.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), jumlah pelaku sektor UMKM menurun pada 2015 ke 2016, yaitu dari 15.453 orang menjadi 13.953 orang. Meski demikian, jumlah pelaku UMKM melonjak pada 2017, yaitu mencapai lebih dari 23.000 orang.
”Jumlah pelaku UMKM itu sudah mencapai 3 persen dari total 1 juta penduduk. Dari tiga persen itu, seluruhnya merupakan penduduk yang memiliki KTP Kota Bogor,” ujar Anas.
Ia melanjutkan, sektor formal seperti pabrik sudah tidak tumbuh sejak 1980-an. Oleh karena itu, sektor UMKM menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi. (DD01)