JAKARTA, KOMPAS — Seorang guru berinisial AM di Sekolah Dasar Negeri 04 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, diduga mencabuli AK (11), muridnya. Diduga, peristiwa itu terjadi berulang kali.
”Tindakan cabul ini terjadi di sekolah,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Edy Suranta Sitepu, Rabu (14/2).
Menurut dia, peristiwa diduga sudah terjadi berulang kali sejak November 2017, tetapi baru dilaporkan ke polisi pada Senin lalu. ”Tersangka masih kami periksa. Pengakuannya kami konfrontasi dengan sejumlah saksi. Pemeriksaan kasus masih kami kembangkan. Tidak tertutup kemungkinan jumlah korban bertambah,” ujar Edy.
Kepala SD Negeri 04 Srengseng Rosnani, saat dihubungi terpisah, masih ragu dengan tuduhan orangtua korban. ”Orangnya (AM) ramah sama siapa saja. Saya terkejut dengan kasus ini. Terus terang saya ragu, tetapi sudahlah. Kami serahkan pengungkapannya kepada polisi,” tuturnya.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Barat Uripasih mengaku telah menerima laporan kasus ini dari Rosnani. ”Dugaannya, ada seorang guru yang melakukan pencabulan pada anak didiknya. Yang bersangkutan melakukan hal itu di mushala sekolah,” kata Uripasih.
Ia telah melaporkan kasus ini ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. ”Mengenai soal sanksi, kami serahkan kepada pihak dinas,” ucap Uripasih.
Ketua RW 003 Srengseng, Kembangan, Ahmad Zahwan menjelaskan, awalnya korban pencabulan menonton berita tentang pencabulan di televisi. Korban bertanya kepada orangtuanya, apa itu pencabulan. Orangtua korban pun menjelaskan mengenai hal itu kepada anaknya.
”Pas dijelasin kayak gitu, anaknya langsung bilang kalau dia juga pernah digituin sama gurunya di sekolah,” kata Ahmad mengutip penjelasan orangtua korban kepadanya.
Ahmad bersama orangtua korban mengadukan hal itu kepada pihak SD Negeri 04 Srengseng, dilanjutkan langkah mediasi. Namun, pada hari yang sudah ditentukan, yaitu Senin (12/2), tersangka AM tidak datang.
Warga dan orangtua murid kesal. Mereka datang beramai-ramai ke sekolah mencari AM. Rupanya AM menyerahkan diri ke polisi atas saran pihak sekolah. (WIN)