Awal 2018, aparat begitu bersemangat berperang melawan peredaran narkoba. Aparat menggulung bandar kelas kakap dengan barang bukti 1 ton sabu sampai kalangan pesohor yang cuma memiliki beberapa gram. Semua disikat.
Dalam sepekan, polisi menangkap tiga pesohor karena narkoba. Terakhir, Jumat (16/2), polisi menangkap DZ, putri penyanyi dangdut senior di Cawang, Jakarta Timur.
Barang buktinya berupa sabu masing-masing seberat 0,45 gram dan 0,49 gram serta alat isap sabu. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan penangkapan itu.
Sebelumnya, FA, pemain film yang juga putra vokalis musik cadas, ditangkap aparat Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan dengan barang bukti 1 plastik klip sabu, 13 tablet dumolid, dan 1 butir calmlet.
Sementara RF yang dikenal sebagai model juga disc jokey (DJ) ditangkap aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Penangkapan RF diawali dengan ditangkapnya WH, teman RF yang diminta membeli sabu oleh RF.
WH ditangkap dengan sabu 2,4 gram di dalam tasnya. Setelah itu, polisi meluncur ke rumah RF di Patio Residence, Ragunan, Jakarta Selatan. Polisi menemukan bukti transfer uang dari RF kepada WH.
Kepala Subdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, RF mentransfer Rp 5 juta dengan perincian Rp 4 juta untuk sabu dan Rp 1 juta untuk uang jasa.
Kriminolog Universitas Indonesia, Kisnu Widagso, mengatakan, upaya memberantas narkoba bisa dilakukan dengan mengganggu pasokan narkoba dan mengurangi permintaan.
Caranya, dengan penangkapan bandar besar sebagai pemasok narkoba dan penangkapan beberapa pesohor sebagai pemakai. Cara ini diyakini akan menimbulkan efek gentar.
Kisnu mengingatkan, kunci keberhasilan pemberantasan narkoba adalah konsistensi. ”Kalau tidak konsisten, percuma. Hari ini getol, tetapi besok kendor, narkoba akan masuk lagi,” ucapnya.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Polda Metro Jaya beberapa hari lalu memerintahkan anak buahnya untuk menindak tegas bandar narkoba, terutama warga negara asing. ”Kalau melawan sedikit, tembak. Ini perintah saya,” katanya.
Memberantas narkoba memang ikhtiar yang panjang dan melelahkan, tetapi yang paling penting jangan kasih kendur.