JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka lelang untuk pengerjaan pembangunan Stadion Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa atau BMW di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, pada Agustus mendatang. Skema pendanaannya bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah seperti direncanakan sebelumnya, tetapi skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.
“Kelihatannya nanti tidak pakai APBD, tetapi dana swasta,” tutur Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Ratiyono, saat dihubungi pada Rabu (7/3). Karena merupakan investasi penuh dari swasta, sesuai skema KPBU, swasta yang membangun nanti bisa mengelola dulu stadion sebelum kemudian diserahkan ke Pemprov DKI. Menurut Ratiyono, pengelolaan oleh swasta maksimal 25 tahun.
Total dana untuk pembangunan Stadion BMW disesuaikan dengan hasil lelang nanti. Sebelumnya, proyek rencananya digarap dengan anggaran tahun jamak selama tiga tahun dari APBD. Jumlah anggaran diperkirakan Rp 1,3 triliun. Ratiyono mengatakan, stadion kemungkinan bisa digunakan setelah dua tahun pembangunan.
Lahan yang dulunya bernama Taman BMW tersebut memiliki luas 26,5 hektar. Stadion bertaraf internasional yang akan berdiri di sana dirancang sejak 2011 dan bakal berkapasitas 60.000-75.000 penonton. Pada lahan yang masih tersisa juga akan dibangun dua lapangan latihan sepak bola dan lapangan voli pasir.
Ratiyono menyebutkan, lahan eks Taman BMW saat ini sedang dalam pematangan lahan agar tanah padat, salah satunya dengan pengurukan. Pemprov menggunakan tanah-tanah galian yang tidak terpakai dari proyek-proyek di Jakarta. Pematangan lahan bisa mencapai November.
Pantauan pada Rabu pagi, setidaknya empat ekskavator meratakan tanah untuk pematangan lahan di eks Taman BMW. Gundukan-gundukan tanah masih cukup tinggi, dan ada yang mencapai tiga meter. Pada kedua sisi jalan masuk menuju eks Taman BMW, terdapat pos anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan anggota Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI.
“Piket pengamanan masih diperlukan karena dikhawatirkan jika tidak dijaga, oknum akan menyerobot (lahan),” ujar Lurah Papanggo Maryono. Camat, sekretaris camat, dan lurah se-Jakarta Utara juga dibuatkan jadwal untuk piket peninjauan eks Taman BMW.
Selama bertahun-tahun, bangunan liar berdiri di sana meski pembongkaran dilakukan beberapa kali. Penertiban pernah dilaksanakan Agustus 2008 menyasar 1.126 bangunan dan Oktober 2008 terhadap sekitar 200 bangunan. Terakhir, Pemprov membongkar 356 bangunan liar pada 2 Agustus 2017. Penghuni rata-rata pengepul sampah, barang bekas, dan besi tua. (Kompas, 7/9/17)
Waduk Cincin
Lahan eks Taman BMW bersebelahan dengan Danau Sunter Utara atau biasa disebut Waduk Cincin seluas lebih kurang 11 hektar. Waduk dan sebagian lahan nantinya akan menjadi pusat olahraga air sehingga BMW akan memiliki sarana olahraga yang lengkap.
Ratiyono mengatakan, pembangunan pusat olahraga air Waduk Cincin kemungkinan bisa dimulai pada September 2018 dan bakal butuh waktu delapan bulan. Sebelumnya, ia memperkirakan pembangunan bisa mulai pada September tahun lalu dan membutuhkan waktu tiga-empat bulan. Gubernur DKI sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat, melakukan peletakan batu pertama pembangunan sarana olahraga air pada 9 September 2017.
Fasilitas itu akan terdiri dari dermaga dan club house seluas 2.000 meter persegi. Club house terdiri dari antara lain ruang pertemuan, ruang atlet, dan toilet. Waduk Cincin bisa dimanfaatkan untuk kejuaraan olahraga air seperti dayung dan ski air. Komunitas-komunitas pehobi olahraga air juga bisa memanfaatkan sarana ini.
Pembangunannya juga dengan dana swasta tetapi berbeda skema dari stadion. Untuk sarana olahraga air, dana bersumber dari kewajiban pembayaran kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) PT Putragaya Wahana sebesar Rp 17 miliar.