logo Kompas.id
MetropolitanBudaya Sungai Masih...
Iklan

Budaya Sungai Masih Terpinggirkan

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CYBeIWzOVpNkmEJWSlK3GqMBpUY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F515433_getattachment648a2eaf-fcad-4bca-90f7-db8c8d0c502f506817.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kondisi kontras di bantaran Sungai Ciliwung yang telah dinormalisasi di Bukit Duri, Tebet (kiri sungai) dan yang belum dinormalisasi di Bidara Cina, Jatinegara, Kamis (22/2). Pemerintah Provinsi DKI berencana melanjutkan normalisasi di Sungai Ciliwung sebagai bagian mengatasi banjir di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Budaya sungai terus ditinggalkan, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Itu di antaranya dipicu derasnya migrasi ke daerah aliran sungai yang berdampak pada alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan menjadi permukiman membelakangi sungai.

”Di masa lalu, rumah (di pinggir sungai) dibangun menghadap sungai. Secara budaya, sungai itu penting bagi penghidupan dan dijaga kebersihannya,” kata profesor riset bidang sosiologi pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Henny Warsilah, Minggu (11/3).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000