Pemkab Bogor Dorong Konten Positif dan Cerdas di Medsos untuk Bendung Hoaks
Oleh
Ratih Prahesti Sudarsono
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor Dr KH Achmad Mukti Ajie, Bupati Bogor Nurhayanti bersama para pejabat muspida mendeklarasikan kampaye antihoaks di wilayah Kabupaten Bogor, Senin (19/3).
Salah satu langkah nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengampanyekan deklarasi antihoaks ini adalah dengan mendorong konten positif di internet.
Acara yang berlangsung di Polres Bogor di Cibinong ini juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, agama, dan organisasi kepemudaan.
Nurhayanti dalam sambutannya mengatakan, teknologi informasi yang berkembang pesat membuat arus informasi global sangat deras dan terbuka, nyaris tak terbendung dan tanpa filter. ”Karena itu, tidak jarang berpotensi memecah belah masyarakat,” ujarnya.
Menurut Nurhayanti, maraknya berita hoaks menjadi tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik. Ini agar semakin banyak informasi yang tepat bisa diakses publik. Pada akhirnya, masyarakat akan semakin cerdas memilih informasi yang benar dan membantah hoaks.
Ia mendeklarasikan antihoaks untuk mendorong masyarakat berpartisipasi aktif membersihkan laman dunia maya dari konten negatif, sekaligus mendorong pengguna media sosial memperbanyak konten positif yang cerdas dan mencerdaskan.
Nurhayanti berharap kampanye antihoaks tidak hanya aksi sesaat, tetapi makin meningkatkan sinergi dan kerja sama semua pihak untuk menghentikan produksi hoaks dan memanfaatkan teknologi informasi secara bijak.
Adapun Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky Pastika Gading mengatakan, deklarasi antihoaks ini merupakan kepedulian bersama dalam menangkal penyebaran berita bohong, fitnah, dan hasutan di media sosial.
Ia mengingatkan masyarakat agar cerdas dalam memanfaatkan gawai. Jangan mudah menyebarkan informasi yang masuk ke gawainya tanpa pasti akan kebenaran informasi tersebut.
”Terkait hoaks, kita semua dirugikan. Hoaks dalam agama sama dengan fitnah,” ucapnya.
Dicky Pastika menambahkan, komitmen muspida untuk memerangi berita hoaks tidak hanya berhenti sampai acara deklarasi hari ini. Kampanye antihoaks akan berlanjut sampai tingkat kecamatan yang melibatkan masyarakat luas.
”Di tingkat-tingkat kecamatan, kami akan buat acara seperti tablik akbar yang ceramahnya berkonten antihoaks, yang mengingatkan masyarakat bahaya membuat dan menyebar hoaks,” katanya.