JAKARTA, KOMPAS - PT Transportasi Jakarta menargetkan mengangkut penumpang hingga satu juta orang pada bulan November 2018. Target jumlah penumpang dua kali lipat dibandingkan saat ini, bisa dicapai asal ada dukungan penuh dari dinas terkait dan kepolisian.
Budi Kaliwono, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Selasa (20/3), menjelaskan, target mengangkut satu juta penumpang itu bukan target rata-rata jumlah pelanggan per hari, melainkan target capaian tertinggi yang mampu dilayani dalam satu hari.
Kemarin, Transjakarta menggelar acara syukuran karena mampu melayani pelanggan hingga 500.000 orang per hari.
Daud Joseph, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta, menambahkan, target tersebut ditetapkan melihat tren jumlah layanan penumpang. Setiap tahun, puncak tertinggi angkutan penumpang berada di bulan November. Di bulan Desember, jumlah penumpang berkurang karena masuk musim libur.
Sejak akhir Februari 2018, sudah tercapai 500.000 penumpang per hari yang terlayani dengan bus transjakarta. Angka itu terus bertambah. Hingga Senin (19/3), jumlah penumpang bus transjakarta selalu melebihi 500.000 pelanggan saban hari. Kisaran penumpang harian kini antara 518.000– 522.000 penumpang.
Transjakarta optimistis, jumlah penumpang selama bulan Maret 2018 ini mencapai 14 juta penumpang. “Sebelum ini, belum pernah tembus angka 14 juta (penumpang per bulan)," kata Joseph.
Untuk bisa mewujudkan target, PT Transportasi Jakarta terus menjalin kerja sama dengan operator, baik bus besar ataupun bus sedang.
“Dalam tahun ini, kami juga menyelaraskan kerja sama dengan bus kecil dalam satu wadah kerja sama bernama OK OTrip (One Karcis One Trip),” terang Joseph.
Sistem angkutan OK OTrip, direncanakan memberi konstribusi jumlah penumpang hingga 300.000 pelanggan. Adapun bus besar dan bus sedang akan berkontribusi mengangkut 600.000–700.000 penumpang.
“Artinya, bus-bus kecil yang tergabung dalam OK OTrip akan menjadi sistem penunjang (support system) angkutan transjakarta,” ujarnya.
Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto, secara terpisah, mengatakan, target itu bisa tercapai asalkan Pemprov DKI mendukung sepenuhnya.
Koridor bus transjakarta yang seharusnya steril dan khusus untuk bus transjakarta, kini mulai tidak steril. Idealnya, Dinas Perhubungan dan kepolisian bisa memperketat penjagaan supaya alur bus lancar dan jarak antarbus terjaga. Lalu, Dinas Perhubungan dan Transjakarta juga semestinya mulai memperluas rute dengan rute-rute yang potensi penumpang terbilang "empuk."