JAKARTA, KOMPAS — Panglima Komando Daerah Militer Jaya Mayor Jenderal Joni Supriyanto fokus pada tugasnya menjaga situasi Ibu Kota agar damai dan sejuk.
Hal itu disampaikan Joni saat memberikan sambutan dalam acara lepas sambut Pangdam Jaya di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (23/3/2018). Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Tony Spontana, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Untuk membuat Jakarta sejuk dan damai, Joni selalu siap berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, dan instansi lain.
”Saya akan melakukan komunikasi dengan cara yang lain. Saya akan datang untuk berkomunikasi secara langsung,” ujar Joni.
Ia menambahkan, dirinya terbuka terhadap masukan. ”Saya mempunyai cara sendiri. Tetapi, kalau saya mau jatuh, tolong diingatkan,” ucapnya.
Anies mengatakan, situasi di media sosial akhir-akhir ini kerap menghangat, bahkan panas. Namun, situasi di Jakarta tidaklah seperti di media sosial. Menurut dia, situasi di media sosial tidak menunjukkan situasi yang sebenarnya.
Serahkan kepada ahlinya
Joni Supriyanto menggantikan pejabat sebelumnya, Mayor Jenderal Jaswandi, yang akan memasuki masa pensiun. Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Kodam Jaya, Joni adalah Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Joni adalah alumnus Akademi Militer tahun 1986. Pria kelahiran Gunung Kidul itu pernah menjabat, antara lain, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro dan Staf Khusus KSAD.
”Ini ketiga kalinya saya bertugas di Kodam Jaya. Namun, inilah (penugasan) yang terhebat,” ujar Joni yang didampingi istrinya, Wiwik Joni Supriyanto.
Dalam memimpin, Joni mengingat nasihat ayahnya yang juga purnawirawan TNI. ”Kalau pekerjaan dapat diselesaikan kopral, maka pekerjaan itu jangan diberikan kepada sersan (pangkat sersan lebih tinggi daripada kopral). Artinya, serahkan pekerjaan kepada ahlinya. Tugas pemimpin adalah mencari orang yang sesuai dengan tugasnya,” tuturnya.