Polisi Bongkar Prostitusi di Apartemen Kalibata City

KOMPAS/WISNU AJI DEWABRATA

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ary (kedua dari kiri berbaju hitam) mengangkat barang bukti prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).

JAKARTA/KOMPAS — Anggota Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018). Empat tersangka ditahan, yaitu SL (50), IP (27), MP (21), dan Y (19). Mereka berperan sebagai mucikari dan membantu mucikari.

Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ary dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (29/3/2018) menjelaskan, modus tersangka adalah menawarkan perempuan dalam lima kamar yang ada di apartemen tersebut. Saat dilakukan penggerebekan, ikut diamankan lima perempuan pekerja seks komersial (PSK) berusia 20-an tahun. Namun, para PSK itu hanya dimintai keterangan. Polisi menyita barang bukti uang tunai Rp 400.000, beberapa ponsel, kondom, dan pakaian dalam.

Menurut Ade, tarif kamar Rp 350.000, sedangkan tarif jasa PSK untuk short time (1 jam) Rp 500.000 dan tarif long time (9 jam) Rp 2.500.000. Praktik prostitusi di tempat tersebut sudah beberapa kali digerebek, tetapi belum membuat pelaku jera.

”Pelanggan menunggu di lobi apartemen kemudian tersangka turun membawa kunci kamar. Pelanggan langsung masuk ke kamar yang sudah ada PSK di dalamnya. Polisi masih memeriksa keterlibatan pemilik kamar apartemen,” kata Ade.

Kasubdit Penmas Humas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar I Gede Nyenyeng mengatakan, kasus ini terungkap setelah ada laporan warga yang resah dengan praktik prostitusi tersebut.