JAKARTA, KOMPAS - Hujan dan cuaca ekstrem membuat sejumlah wilayah di Jakarta Selatan rawan longsor. Pemerintah Kota memetakan wilayah rawan longsor terutama di tiga kecamatan yakni Pasar Minggu, Jagakarsa, dan Cilandak.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto, Jumat (30/3), mengatakan, titik rawan longsor itu terutama di daerah tebing dan pinggir kali.
Terakhir, saat hujan deras melanda Jakarta, Rabu (28/3), sebuah rumah di Jalan Melati RT 006 RW 007 Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, longsor.
Rumah milik warga bernama Sukarti itu berada di pinggir saluran penghubung Kali Sarua, Ragunan. Rumah tersebut juga tidak berpenghuni sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian material akibat ambrolnya rumah warga tersebut mencapai Rp 50 juta.
Untuk mengatasi longsor tersebut, Suku Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Pasar Minggu telah memasang tanggul dari susunan kayu (cerucuk). Holi mengatakan, langkah pertama dalam penanganan longsor itu adalah menanggul kali dengan cerucuk supaya tidak tergerus air. Cerucuk akan dipasang tiga lapis. Setelah itu, cerucuk akan diperkuat dengan tanggul pasir supaya tidak jebol.
“Sudah kami kerahkan kira-kira 40 orang petugas di lokasi. Pengerjaan tanggul diperkirakan memakan waktu hingga sepekan,” ujarnya.
Meskipun tidak memakan korban jiwa, Holi meminta agar masyarakat di sekitar lokasi tidak lagi membangun rumah mepet dengan saluran penghubung. Rumah di dekat tebing sungai sangat rawan longsor apalagi saat curah hujan tinggi.
Selain rumah milik Sukarti, ada empat rumah lagi di deretan lokasi yang sama terdampak longsor. Namun, kerusakan terparah hanya di rumah Sukarti. Bangunan rumah kira-kira seluas 25 meter persegi itu roboh di bagian kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan ruang tengah.
Selama empat bulan terakhir, longsor sudah terjadi beberapa kali di wilayah Jakarta Selatan. Awal Januari lalu, turap Kali Baru Barat di Jalan Baung II, Kebagusan, Pasar Minggu, juga ambrol sepanjang 20 meter. Turap kemudian ditanggul dengan pagar kayu dan karung pasir supaya aspal jalan tidak ikut ambrol.
Petugas harian lepas (PHL) Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan bekerja memasang turap di tebing yang longsor di Jalan Gintung, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2018).Lalu, turap Kali Krukut di sekitar kompleks pertokoan Tendean Square, Petogogan, juga ambrol sepanjang 20 meter. Turap semen dan batu kali itu ambrol sehingga lapisan tanah di sekitarnya ikut longsor.
Tebing di pinggir Kali Ciliwung di Jalan Gintung, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, pun ambrol tahun 2017.