Pemberlakuan Paket Kebijakan Tol Tangerang Tunggu Keputusan Pemerintah

MACHRADIN WAHYUDI RITONGA UNTUK KOMPAS

Kondisi Gerbang Tol Tangerang 2, Senin (2/4/2018). Menurut rencana, di pintu tol ini akan diterapkan skema Ganjil-Genap. Namun, hingga saat ini masih belum terlihat rambu-rambu peringatan ganjil-genap.

TANGERANG, KOMPAS – Setelah berhasil mengurangi kepadatan kendaraan di ruas tol Jakarta-Cikampek, penerapan tiga paket kebijakan pemerintah akan dilaksanakan di ruas tol Jakarta-Tangerang. Namun, hingga Senin (2/4/2018), kebijakan ini masih belum disosialisikan melalui rambu-rambu dan spanduk di sekitar gerbang tol.

Traffic Control Service Manager PT Jasa Marga cabang Tangerang-Jakarta, Bing Purwatadi, mengatakan, sosialisasi masih belum terlihat karena menunggu arahan dari pemerintah. Jadi, hingga saat ini tidak ada perubahan aktivitas di dalam tol Jakarta-Tangerang.

Paket kebijakan di ruas tol Jakarta-Tangerang  yang direncanakan sama dengan yang telah diterapkan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Kebijakan ini terdiri dari peraturan ganjil-genap untuk kendaraan pribadi yang akan memasuki tol, pelarangan truk besar bergolongan 3-5 melintasi ruas tol yang ditetapkan, dan penggunaan lajur khusus untuk kendaraan angkutan umum (LKAU).

Aturan Ganjil-Genap dan pelarangan truk dilakukan antara jam 06.00-09.00. Bing menuturkan, gerbang tol yang dipersiapkan untuk skema ganjil genap adalah Gerbang Tol (GT) Tangerang 2 dan GT Karawaci 2.

“Kami menunggu arahan dari pemerintah. Saat ini kami telah menentukan beberapa terminal untuk bus premium transjabodetabek dan kantung parkir untuk truk-truk yang tidak bisa melintas jika kebijakan ini diterapkan,” ujarnya.

Dua terminal bus di Tangerang telah direncanakan sebagai titik awal rute bus premium, yaitu Terminal Poris Plawad untuk bus menuju GT Karawaci 2, dan Terminal Cimone untuk bus menuju Karawaci. Penggunaan bus transjabodetabek ini bertujuan untuk merubah kebiasaan masyarakat, dari pengguna kendaraan pribadi beralih menjadi pengguna angkutan umum.

Bagi truk-truk yang tidak bisa melintas, tutur Bing, terdapat beberapa Tempat Istirahat (TI) atau Rest Area yang bisa dijadikan kantung parkir, yaitu TI km 45 dan TI km 68. “Truk-truk yang berasal dari Merak bisa menunggu disana hingga jam 09.00,” tuturnya.