JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 10 penumpang bus transjakarta luka ringan akibat bus terguling setelah menabrak separator di Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Senin (9/4/2018) sekitar pukul 04.30. PT Transportasi Jakarta masih mendalami penyebab kejadian ini.
Para korban mengalami luka memar dan lecet di tangan, kaki, bahu, dan kepala. Mereka dirawat ke RS UKI.
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, bus transjakarta bernomor polisi B 7053 IS ini dikemudikan Sutikno (34). Bus melaju di Jalan Mayjen Sutoyo dari arah selatan ke utara.
Sampai di dekat kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI), diduga pengemudi kehilangan konsentrasi sehingga bus menabrak separator jalur transjakarta. Bus oleng kemudian terguling ke kiri.
”Perlu waktu sekitar dua jam untuk mengevakuasi bus yang terguling,” kata Budiyanto.
Menurut data PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), bus bernomor badan BMP 162, milik operator PT Bianglala Metropolitan. Saat kejadian, bus berwarna merah-kuning ini melayani rute Kampung Melayu-Harmoni.
Wibowo dari Humas PT Transjakarta mengatakan, penyebab kecelakaan tersebut masih didalami. Sementara pengobatan seluruh korban ditanggung oleh PT Transjakarta.
Utamakan keselamatan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, evaluasi akan dilakukan terhadap kejadian tergulingnya transjakarta di Cawang ini.
”Keselamatan layanan publik dalam transportasi harus tetap menjadi prioritas. Saat ini, kami masih menunggu evaluasi menyeluruh soal penyebab,” katanya.
Menurut Sandiaga, sejauh ini penyebab yang diketahui adalah sopir bus berusaha menghindari mobil pribadi yang secara mendadak memotong jalur bus. Akibatnya, sopir kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan.
Sandiaga mengatakan, seluruh kendaraan pribadi seharusnya mendahulukan dan tak mengganggu layanan transportasi massal. Sebab, pemberian prioritas kepada transportasi massal merupakan kewajiban seluruh kendaraan pribadi yang sudah tercantum dalam undang-undang.