JAKARTA, KOMPAS — Dermaga Marina di Taman Impian Jaya Ancol bersiap menerima tamu-tamu dari pelayaran wisata luar negeri. Untuk mendukung rencana tersebut, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyediakan staf pemeriksaan imigrasi di Dermaga Marina sehingga para turis asing bisa langsung mendarat di sana.
Menteri Kumham Yasonna H Laoly pada Rabu (25/4/2018) meresmikan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Dermaga Marina Ancol, yang berada di bawah koordinasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Tanpa ada TPI, turis asing tidak bisa langsung bersandar di Marina tetapi mesti ke kantor imigrasi yang lebih jauh.
“Kalau tidak ada di pelabuhan, cari ke mana dia (turis asing)? Malah jadi repot,” ucap Menteri Yasonna di sela-sela peresmian TPI Dermaga Marina. Ia menuturkan, mendekatkan layanan imigrasi ke titik-titik kedatangan turis asing merupakan perintah Presiden Joko Widodo.
Langkah tersebut juga bagian dari upaya menstimulus kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Itu melengkapi kebijakan lain untuk meningkatkan kunjungan yang terkait dengan wewenang Kemenkumham, di antaranya kebijakan bebas visa kunjungan bagi turis asal 169 negara.
Menurut data lalu lintas keimigrasian, jumlah kunjungan turis asing pada Desember 2017 mencapai 14,04 juta kunjungan. Jumlah tersebut naik 21,87 persen dibandingkan pada Desember 2016, yang sebanyak 11,52 juta kunjungan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenhukham DKI Jakarta Bambang Sumardiono mengatakan, banyak kapal pesiar yang hendak masuk ke Indonesia atau sekadar transit berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, yang merupakan pintu gerbang arus keluar-masuk barang baik ekspor-impor maupun antar pulau. Kapal pesiar rata-rata bersandar di Tanjung Priok dua bulan sekali.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, C Paul Tehusijarana mengatakan, pihaknya menyiapkan Marina agar bisa menerima turis pelayaran asing mulai tahun ini, tetapi ia belum memastikan bulannya. “Kami sedang diskusi dengan agen perjalanan untuk tahu bagaimana paket (wisata) yang mereka inginkan,” kata dia.
Dengan cara tersebut, lanjut Paul, PT Pembangunan Jaya Ancol berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Taman Impian Jaya Ancol. Selama ini, turis asing ke Ancol berjumlah minim. Dari sekitar 18 juta wisatawan per tahun yang berkunjung ke seluruh kompleks wisata yang dikelola PT Pembangunan Jaya Ancol, jumlah turis asing tidak sampai satu persennya.
Selain berencana memperbaiki prasarana dermaga, PT Pembangunan Jaya Ancol juga akan merapihkan Sea World serta tempat-tempat makan dan minum untuk memikat turis asing. Namun, perusahaan ini belum memproyeksikan pusat permainan Dunia Fantasi untuk dikunjungi turis pelayaran asing, mengingat selama ini turis dari kapal-kapal pesiar yang bersandar di Jakarta hanya punya waktu delapan jam berwisata di Jakarta, sebelum lanjut berlayar lagi. Pada sisi lain, banyak di antara turis kapal pesiar yang berusia lanjut.
Menurut Paul, jika nantinya turis menumpang kapal pesiar besar, kapal tersebut bakal berhenti tidak di pinggir, kemudian kapal-kapal perintis akan menjemput penumpang untuk mendarat ke Marina dan selanjutnya bisa berwisata di Ancol. Itu lantaran Dermaga Marina tidak memadai untuk kapal besar bersandar. Namun, dermaga masih bisa disandari kapal jenis yacht.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI berharap peresmian TPI baru di Marina bisa meningkatkan pengawasan orang asing sebelum masuk hingga sesudah keluar dari Indonesia.
“Kewaspadaan dan kesiapan segenap aparatur pemerintah dan masyarakat umum terhadap masuknya berbagai manusia atau barang yang tidak sesuai nilai-nilai budaya bangsa, termasuk kejahatan transnasional seperti cyber crime, narkotika, terorisme, dan kejahatan lainya,” ujar dia.