Wagub Minta Tim Komunikasi Intensif Untuk Jaga Harga
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Menjelang Ramadhan, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno memastikan stok pangan aman. Ia mengingatkan semua pihak yang tergabung dalam tim klaster pangan untuk aktif menjaga komunikasi. Komunikasi ini dibutuhkan dalam rangka pemantauan dan penjagaan suplai dan stok pangan.
Sandiaga menjamin, tidak akan terjadi lonjakan harga sembilan bahan kebutuhan pokok selama Ramadhan.
"Kami minta semua (tim klaster pangan), hp (telepon genggam) aktif 24 jam. Jaringan komunikasi lancar, bisa tereksekusi. Kalau telat 1-2 jam, bawang dari Brebes, cabai dari Magelang, harga bisa naik," jelas Sandi, Jumat (4/5/2018) saat meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ia meminta, setiap anggota memberi laporan seketika apabila ada permasalahan dengan stok dan harga. "Laporan per detik. Real time," kata Sandi.
Pemberi laporan dibebankan kepada tim klaster pangan. Tim ini sudah terbentuk di kantor wagub dan DKPKP (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI
Jakarta).
Terkait kunjungannya ke Pasar Induk Kramat Jati, Sandi mengatakan, ia hendak memastikan stok pangan aman menjelang Ramadhan.
Stok beras di Pasar Kramat Jati saat ini ada sebanyak 44.000 ton. Stok tersebut dinilai aman hingga Hari Raya Lebaran mendatang. Selain itu, PT Food Station Tjipinang Jaya, salah satu BUMD DKI di bidang pangan, juga menjaga stok bahan pangan di gudang mereka, termasuk stok beras.
Pada Kompas 25 April 2018 disebutkan, Food Station memiliki stok beras 8.000 ton. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan Asosiasi Peternak Ayam Petelur Blitar untuk memastikan pasokan telur aman. Food Station memastikan cadangan telur sebanyak 800.000 tray. Satu tray berisi 15 butir telur. Stok lain yang juga dijaga adalah stok ikan tongkol, bawang putih, dan susu. Komoditas itu turut memengaruhi inflasi.
Adapun BUMD Dharma Jaya sudah melakukan kontrak pengadaan daging beku impor asal Australia dengan kuota 600 ton. Selain itu juga ada pasokan sapi lokal dari Nusa Tenggara Timur (Kompas, 25 April 2018).
Cabai dan bawang
Sandi juga sempat meninjau mesin controlled atmosphere storage (CAS) milik PD Pasar Jaya. Mesin ini berfungsi sejak dua tahun terakhir. Keberadaan CAS ini menjadi cara PD Pasar Jaya menyimpan stok cabai merah dan bawang merah. Mesin CAS ini memiliki kapasitas hingga 60 ton.
Alat yang bisa menyimpan dua jenis komoditas sehingga selama enam bulan itu disiapkan untuk menjaga persediaan stok Cabai merah dan bawang merah. Saat harga kedua komoditas itu tinggi, stok dalam mesin CAS bisa dikeluarkan oleh PD Pasar Jaya.
Sandi mengatakan, melihat kebutuhan harian masyarakat Jakarta akan cabai merah dan bawang merah hingga 120 ton per hari, ia meminta supaya investasi mesin CAS ditambah. Sandi beralasan, selain bisa menampung stok lebih banyak, PD Pasar Jaya juga bisa menyerap produk pertanian dan menjaga harga sejak dari petani.
Inflasi turun
Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Trisno Nugroho, dalam kesempatan tersebut, menjelaskan, dengan penjagaan stok pangan, inflasi Jakarta pada April mereda dari 0,09 menjadi 0,06.
"Tiga tahun terakhir, turun inflasi. Dengan stok pangan yang aman, prediksi kami (inflasi) akan turun lagi. (Kondisi ini) cenderung bagus. Ini artinya, kita berhasil mengendalikan harga. Lebaran tidak ada masalah," ujar Trisno.
Di lingkungan Pemprov DKI, untuk pengendalian inflasi sudah dibentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di antaranya terdiri atas kepala biro perekonomian, kepala SKPD, serta para direksi BUMD pangan.