JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong warga mengembangkan bank sampah guna mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi. Salah satu bank sampah yang baru terbentuk adalah Bank Pengelolaan Sampah Anorganik Masyarakat Sejahtera atau Bangsamara, yaitu tempat transaksi sampah khusus jenis anorganik untuk warga RW 02 Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Sampah anorganik tersebut masih memiliki nilai jual. Warga yang memilah serta menyerahkan sampah anorganik bakal mendapat insentif berupa tabungan uang.
"Setiap habis menyetor mereka akan menerima SMS data setoran dan total tabungannya. Mudah-mudahan bisa meningkatkan kesejahteraan warga," tutur Lurah Pademangan Barat, Dini Paramitha Sapaty, Senin (14/5/2018).
Pengelolaan transaksi pada Bangsamara memanfaatkan aplikasi sehingga seluruh nasabah dan setorannya akan tercatat akurat. Selain bisa diambil tunai, tabungan bisa dipakai nasabah untuk antara lain membayar tagihan listrik, pulsa telepon seluler, penyedotan WC, dan iuran BPJS Kesehatan.
Camat Pademangan Mumu Mujtahid menambahkan, keberadaan Bangsamara merupakan upaya membangun kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lewat pemanfaatan nilai ekonomis sampah. Jika dibiarkan tidak terkendali, sampah anorganik bisa turut memicu penyumbatan saluran. (JOG/*)