Menanggapi adanya kelompok teroris yang tertangkap di Kelurahan Kunciran, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tangerang, M Yusuf, berharap warga harus tetap tenang. Ia juga meminta warga tidak perlu takut yang berlebihan karena Pemerintah Kota Tangerang bersama pihak keamanan, baik dari TNI maupun Polri, berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan di masyarakat.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Humas Pemerintah Kota Tangerang, Yusuf mengatakan, Pemkot Tangerang mengecam dan mengutuk keras tindakan terorisme yang terjadi belakangan ini. Untuk itu, ia mengajak masyarakat turut melawan terorisme dan radikalisme.
”Kami mengajak masyarakat lebih proaktif mengawasi dan mencegah adanya penyebaran paham teroris dengan lebih peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya,” kata Yusuf, yang sempat meninjau lokasi TKP penggerebekan rumah yang dihuni terduga teroris di Kunciran.
Kepedulian warga, kata Yusuf, menjadi elemen penting agar ruang gerak teroris tidak leluasa saat berlindung di sekitar lingkungan masyarakat. Yusuf meminta agar Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di wilayah masing-masing kelurahan dan kecamatan agar lebih ditingkatkan.
”Kami juga berharap, warga dapat membangun kepedulian dengan tetangga kanan dan kiri, juga melaksanakan kewajiban lapor 1 x 24 jam bagi tamu,” ujar Yusuf.
Sebelum adanya insiden penggerebekan itu, Yusuf mengatakan, pihaknya sudah mengimbau agar lurah dan camat se-Kota Tangerang harus terus memantau situasi di wilayahnya masing-masing.
”Kami sudah mengumpulkan camat dan lurah dan menginstruksikan untuk lebih sering turun ke masyarakat sehingga dapat melihat situasi masing-masing wilayah,” kata Yusuf.
Pihaknya, kata Yusuf, akan terus berkoordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Pihaknya juga akan melakukan operasi yustisi untuk mempersempit gerak teroris. Langkah itu akan diambil mengingat sebagian besar pelaku dan terduga teroris adalah mereka yang mengontrak rumah.
Yusuf juga menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada keluarga korban aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya.