JAKARTA, KOMPAS — Sosialisasi uji coba perluasan ganjil-genap di DKI Jakarta direncanakan digelar sekitar pekan ke-3 dan ke-4 Bulan Juni. Pembatasan lalu lintas untuk penyelenggaraan Asian Games ini meliputi delapan ruas tambahan ganjil-genap.
Tambahan ruas ganjil-genap itu meliputi Jalan S Parman, Gatot Subroto, MT Haryono, DI Panjaitan, Ahmad Yani, Arteri Pondik Indah tepatnya di Simpang Kartini sampai simpang Kebayoran Baru, simpang Coca Cola, atau Jalan Perintis Kemerdekaan di Cempaka Putih, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Benyamin Sueb.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriansyah mengatakan, saat ini persiapan sudah mulai dilakukan. ”Rapat koordinasi serta sosialisasi dan pemasangan pemberitahuan sudah dilakukan,” katanya di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Menurut Andri, setelah sosialisasi, uji coba pembatasan lalu lintas untuk Asian Games akan mulai dilaksanakan pada pekan pertama dan kedua Juli. Selanjutnya akan dilakukan rapat evaluasi guna membenahi kekurangan.
Pembatasan lalu lintas Asian Games ini selanjutnya akan diatur dalam peraturan gubernur DKI Jakarta yang menurut rencana sudah bisa terbit dalam pekan ketiga dan keempat Juli 2018 yang langsung diikuti dengan pemberlakuan secara definitif.
Andri mengatakan, ada kemungkinan perluasan ganjil-genap ini diberlakukan terus setelah Asian Games. Hal ini karena pelaksanaan Para Asian Games pun tak lama setelah Asian Games usai.
Terdapat juga rencana untuk pemberlakukan secara permanen apabila dampaknya dinilai baik untuk lalu lintas DKI Jakarta. ”Nanti penghentian pemberlakukan atau tidaknya menunggu evaluasi sesudah Asian Games,” katanya.
Terkait kelanjutan uji coba penutupan tiga simpang di Mampang, Jakarta Selatan, Andri menjelaskan saat ini belum ada rencana kapan uji coba tersebut diberlakukan kembali.
Ia masih menunggu sosialisasi yang dilakukan Wali Kota Jakarta Selatan dan tokoh masyarakat setempat. ”Kami menunggu masukan dari mereka, kapan warga di sekitar sana siap dengan uji coba penutupan lagi,” katanya.
Menurut Andri, penutupan tiga simpang pekan lalu tersebut baru merupakan uji coba. Hal ini dilakukan setelah dalam simulasi terlihat rekayasa lalu lintas itu bisa mengurai kemacetan di kawasan itu, terutama di terowongan Mampang-Ragunan.
”Ada beberapa opsi kemarin yang dirancang. Opsi ini dinilai paling optimal berdasarkan simulasi. Namun, kami perlu uji coba lapangan dulu. Itu sebabnya kemarin dilakukan,” katanya.