Mobil Pengangkut Puing Tenggelam di Kalimalang, Sopir Hanyut
Oleh
HARRY SUSILO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebuah mobil bak terbuka jenis Mitsubishi Colt 300 tercebur masuk ke Kalimalang, Kota Bekasi, Sabtu (26/5/2018) dini hari. Maman, sopir mobil tersebut, diduga hanyut terbawa arus karena masih belum diketahui keberadaannya meskipun mobil telah diangkat dari Kalimalang.
Mobil bak terbuka yang mengangkut puing bangunan tersebut tenggelam masuk ke Kalimalang yang berada persis di tepi Jalan KH Noer Alie, Kecamatan Bekasi Selatan, sekitar pukul 00.30.
Aditya DP, Koordinator Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, mengungkapkan, mobil tercebur ke Kalimalang dalam kondisi mundur. Mobil itu melaju mundur karena tidak kuat saat hendak melintasi tanjakan setelah menyeberangi jembatan Haji Santung di atas Kalimalang.
”Karena bebannya terlalu banyak, mobilnya tidak kuat saat nanjak dan mundur dengan cepat, lalu masuk kali,” ujar Aditya di sela-sela pencarian Maman di Kalimalang, Kota Bekasi, Sabtu dini hari.
Basri, rekan Maman, selamat karena bergegas meloncat dari mobil saat kendaraan tersebut melaju mundur dengan cepat. Basri duduk di bangku penumpang, di samping sopir.
”Saya buru-buru loncat pas mobil tiba-tiba mundur. Sopir masih di dalam pas saya loncat,” kata Basri yang kemudian dibawa ke Kantor Polsek Bekasi Selatan untuk dimintai keterangan.
Menurut Basri, mobil tersebut mengangkut puing bekas bangunan apartemen. Dia diajak Maman untuk mengambil puing yang dibuang begitu saja di sebuah kebun tersebut.
Tak lama setelah kejadian tersebut, BPBD Kota Bekasi dengan dibantu TNI AD dan kepolisian berupaya menyisir Kalimalang untuk mencari keberadaan Maman dan mencari tahu lokasi tenggelamnya mobil tersebut.
Situasi Kalimalang pun menjadi ramai karena warga setempat berkerumun menyaksikan proses pencarian dan evakuasi mobil. ”Saat mobil dicari, kami juga akan tempatkan perahu dan personel BPBD di bagian barat kali untuk mengantisipasi jika korban ternyata hanyut,” lanjut Aditya.
Setelah salah satu personel BPBD berenang menyisir Kalimalang di sekitar jembatan, posisi mobil dapat diketahui dan kemudian diangkat menggunakan alat berat ke tepi sungai sekitar pukul 06.30. Namun, keberadaan Maman tetap belum dapat diketahui.
Pihak BPBD menduga Maman hanyut terbawa arus setelah mobil tersebut tenggelam. Asumsi ini diperkuat karena salah seorang warga melihat seorang lelaki melambaikan tangan ke permukaan air tidak lama setelah mobil bak terbuka itu tercebur ke Kalimalang.
”Kemungkinan dia sudah keluar dari mobil, tapi terbawa arus karena memang arusnya cukup kencang,” ucap Wakil Ketua Satgas BPBD Kota Bekasi Karsono.