Jelang Lebaran, Proyek Jalan Layang Jakarta-Cikampek Akan Diberhentikan 20 Hari
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Proyek jalan tol layang atau elevated Jakarta-Cikampek II akan diberhentikan mulai H-10 Lebaran hingga H+10 untuk membantu melancarkan arus lalu lintas mudik. Pada 2018, penggunaan angkutan mobil pribadi selama periode mudik diprediksikan meningkat 16,69 persen dibandingkan dengan 2017.
Aprimon, General Manager Trafik Jasa Marga untuk proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II, Senin (4/6/2018) di Bekasi, menjelaskan, selain pemberhentian proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II selama 20 hari, pihaknya juga akan membuka semua lajur jalan yang sebelumnya ditutup karena proyek konstruksi.
Lubang jalan juga ditambal dan sejumlah patroli akan disiagakan di sejumlah titik untuk menangani gangguan jalan yang berpotensi muncul, seperti kecelakaan atau mogok kendaraan.
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek II dimulai dari jalur Cikunir hingga Karawang Barat.
Berdasarkan pantauan Kompas (4/6/2018), ruas tol Jakarta-Cikampek merupakan salah satu lokasi potensi kemacetan karena pembangunan jalan tol layang.
Aprimon mengatakan, jalan tol layang Jakarta-Cikampek II ditargetkan selesai pada Maret 2019. Diharapkan, jalan tol layang itu ke depan mampu mengurangi kepadatan jalan tol Jakarta-Cikampek hingga 40 persen.
Kebijakan mengurangi kepadatan jalan tol Jakarta-Cikampek itu juga dilakukan melalui penerapan sistem ganjil-genap di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur ke arah Jakarta mulai 12 Maret 2018.
Sistem itu disertai dengan pembatasan kendaraan angkutan barang golongan 3, 4, dan 5, serta penerapan lajur khusus bus. Seluruh kebijakan itu berlaku dari Senin hingga Jumat pukul 06.00-09.00.