JAKARTA, KOMPAS — Tiga hari menjelang Lebaran, harga dan stok gas elpiji di beberapa titik di Jakarta masih stabil. Sejumlah sub-agen, pengecer, dan masyarakat mengaku tidak kesulitan mendapatkan pasokan.
Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa (12/6/2018), gas elpiji di sejumlah pangkalan dan kios relatif mudah didapatkan. Di tingkat sub-agen, gas elpiji tiga kilogram atau gas melon dijual Rp 15.000-16.000 per tabung dan Rp 17.000-18.000 jika diantar. Sementara itu, gas elpiji 12 kilogram rata-rata dijual Rp 140 ribu.
Di tingkat pengecer, harga gas melon bervariatif, Rp 19.000-22.000 per tabung. Adapun gas elpiji 12 kilogram dijual Rp 160 ribu per tabung.
Usman (45), sub-agen gas elpiji di Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, mengatakan, dirinya tidak kesulitan mendapatkan pasokan gas melon dari agen. Permintaan masyarakat terhadap gas melon, kata dia, tidak meningkat, bahkan cenderung menurun mendekati Lebaran. Hal itu karena banyaknya warga Jakarta yang mudik.
“Setiap hari pangkalan saya dipasok hingga dua rit oleh agen. Satu rit isinya 560 ribu tabung. Tapi untuk libur Lebaran ini H-3 hingga H+3, saya hanya menyediakan 900 tabung,” kata dia.
Haji Cecep (70), pengecer gas elpiji di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan, juga mengatakan, tidak kesulitan mendapatkan pasokan gas dari sub-agen. Kebutuhan kiosnya selalu bisa dipenuhi oleh sub-agen. Dari segi harga dan permintaan, kata dia, juga masih stabil dalam beberapa bulan terakhir.
“Tapi kalau seminggu setelah Lebaran biasanya memang agak langka karena orang-orang sudah pada balik, sedangkan persediaan tipis. Kalau begini, biasanya harga naik karena agennya naikin harga juga. Bisa Rp 25.000 per tabung untuk gas melon,” kata dia.
Sejumlah pedagang yang ditemui Kompas di Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, mengaku mudah mencari gas elpiji. “Lancar-lancar saja selama beberapa bulan ini. Saya sudah langganan. Satu tabung gas melon Rp 22.000,” ujar Carya, pedagang warteg. (YOLA SASTRA)